Remaja Mengalami Kecemasan Berlebih? Ketahui Cara Mengatasinya!

Sarah D. Ekaputri - Rabu, 11 Agustus 2021
Cara mengatasi gangguan kecemasan pada remaja
Cara mengatasi gangguan kecemasan pada remaja tylim

Parapuan.co - Rasa cemas pada dasarnya merupakan sesuatu yang lumrah terjadi pada situasi-situasi tertentu.

Apa lagi pada remaja, wajar saja rasa cemas dialami, misalnya saja pada saat berinteraksi dengan orang yang disukai, saat mengikuti ujian, atau ditengah-tengah situasi bencana alam.

Rasa cemas meliputi jantung berdebar, tubuh berkeringat dan gemetar, serta napas yang pendek adalah beberapa dari gejala yang umumnya timbul akibat rasa cemas.

Sekali pun merupakan perasaan yang normal, akan tetapi pada kondisi tertentu, kecemasan pada remaja dapat menjadi suatu gangguan yang perlu mendapatkan pengobatan yang serius.

Baca Juga: Belajar Online Bikin Anak Stres? Ini Tips yang Bisa Kawan Puan Lakukan

Terlebih lagi, jika rasa cemas yang dialami remaja memengaruhi interasksi sosial hingga berdampak pada prestasi akademiknya.

Kecemasan pada remaja menjadi isu yang sangat krusial.

Apa lagi, di masa pandemi ini, kecemasan pada remaja bisa saja dipicu oleh pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah online.

Melansir dari Mayo Clinic, kecemasan pada remaja perlu mendapatkan pengobatan jika menunjukkan tanda-tanda berikut.

Pertama, remaja mengalami kekhawatiran akan banyak hal.

Bukan hanya pada kondisi yang menyebabkan rasa grogi pada umumnya, tapi rasa cemas dapat terjadi pada hal-hal yang tak semestinya menyebabkan kecemasan.

Kedua, rasa cemas tak kunjung hilang dan makin membesar sehingga tak lagi dapat dikendalikan.

Rasa cemas yang dirasakan pun berlangsung dalam waktu yang lama, baik berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Ketiga, kecemasan pada remaja semakin membutuhkan perhatian lebih jika remaja memiliki masalah pada kesehatan mental lainnya, seperti depresi, bipolar, gangguan obsesif kompulsif, dan sebagainya.

Baca Juga: Tak Hanya Stigma, Ini Tantangan yang Dihadapi Penderita Bipolar

Keempat, kecemasan yang dialami oleh remaja telah memengaruhi kondisi fisiknya.

Misalnya saja, rasa cemas menyebabkan penurunan berat badan drastis, gangguan pencernaan, atau bahkan mungkin saja menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi pada anak perempuan.

Kelima, kecemasan tersebut menyebabkan remaja memiliki niat untuk self-harming, atau melukai diri sendiri dengan berbagai cara, hingga ingin mengakhiri hidup.

Nah, jika tanda-tanda di atas di alami oleh remaja, maka gangguan kecemasan yang dialaminya dapat dikatakan membutuhkan perhatian lebih.

Jika dibiarkan, gangguan kecemasan mungkin tidak dapat hilang dengan sendirinya.

Bahkan, bisa saja kecemasan yang dialami semakin mengganggu.

Dilansir dari National Institute of Mental Heath (NIMH), mengatasi kecemasan pada remaja dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut.

Psikoterapi

Psikoterapi atau "talk teraphy" yang diberikan untuk membantu mengatasi gangguan kecemasan pada remaja dapat berupa Cognitive Behavioral Therapy (CBT).

Terapi ini mengajarkan remaja cara yang berbeda dalam berpikir, berperilaku, dan bereaksi terhadap situasi yang menyebabkan kecemasan.

CBT juga dapat melatih keterampilan sosial bagi remaja yag mengalami gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder).

Baca Juga: Tak Hanya untuk Fisik, 5 Vitamin Ini Bisa Bantu Atasi Gangguan Kecemasan

Mendapatkan Pengobatan

Remaja yang mengalami gangguan kecemasan bisa mendapatkan pengobatan dari dokter.

Obat-obatan ini tidak dapat menyembuhkan kecemasan, akan tetapi dapat mengurangi gejala-gejalanya.

Psikiatri akan memberikan obat-obatan antidepresan sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokter psikiatri.

Mendatangi Kelompok Dukungan (Support Group)

Remaja dengan gangguan kecemasan juga dapat memperoleh pertolongan dengan bergabung bersama kelompok dukungan, atau kelompok penyintas gejala kecemasan.

Mereka dapat saling berbagi pengalaman dan pencapaiannya dalam menghadapi kecemasan.

Namun, di masa pandemi ini, aktivitas kelompok dukungan mungkin terbatas pada kegiatan secara daring saja.

Manajemen Stres

Arahkan remaja untuk melakukan manajemen stres.

Caranya adalah dengan tetap aktif beraktivitas untuk menghalau datangnya pikiran-pikiran buruk penyebab kecemasan.

Lakukan hal-hal yang dapat membawa ketenangan seperti meditasi dan yoga, atau lakukan hal-hal yang menyenangkan seperti aerobik, atau sesimpel melakukan hobi yang disukai remaja.

Baca Juga: Rekomendasi Video Olahraga 10.000 Langkah dari Rumah yang Mudah Dilakukan

Dalam menjalani proses peralihan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan ini, remaja memang rentan akan berbagai ancaman kesehatan mental.

Termasuk diantaranya adalah gangguan kecemasan.

Peranan orang tua pun menjadi sangat penting di masa-masa ini untuk memberikan dukungan pada remaja.

(*)

Sumber: Mayo Clinic,National Institute of Mental Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya