Berkaitan dengan Mental Istri, Ini Peran Suami dalam Proses MengASIhi

Sarah D. Ekaputri - Sabtu, 7 Agustus 2021
Pentingnya peran suami bagi ibu menyusui
Pentingnya peran suami bagi ibu menyusui DragonImages

Parapuan.co - Pekan ASI Sedunia 2021 yang diperingati setiap minggu pertama di bulan Agustus akan berakhir pada hari ini, 7 Agustus.

Pekan ASI Sedunia ini hadir dalam rangka memupuk kesadaran akan pentingnya memberikan ASI bagi bayi dan ibunya.

Pengalaman dalam menyusui atau mengASIhi dapat berbeda-beda pada setiap ibu.

Bahkan pengalaman mengASIhi yang dialami seorang ibu saat menyusui anak pertama, kedua, dan seterusnya saja kadang berbeda-berbeda.

Baca Juga: Pekan ASI Sedunia 2021, Ini Cara Mendukung Ibu Menyusui saat Vaksin Covid-19

Tak jarang ibu menyusui merasa tertekan saat mengASIhi.

Bisa karena jumlah ASI yang tidak mencukupi, atau bahkan tidak keluar sama sekali.

Atau bisa pula karena Ibu mengalami pembengkakan di payudara dan puting susu yang lecet saat menyusui.

Agar ibu tidak semakin stres dan menyebabkan ASI justru semakin tidak keluar, ibu butuh dukungan dari orang-orang sekitarnya.

Dukungan ini terutama dibutuhkan dari suami.

Jumat (6/8/2021) lalu, Parapuan berbincang dengan Puti Karina Puar, seorang ilustrator sekaligus ibu yang aktif membagikan ceritanya menjadi ibu di blog told.byputy.com, lewat Instagram Live.

Pada kesempatan itu, Puti membeberkan pentingnya peran suami dalam memberi dukungan pada istri yang sedang menyusui.

Dukungan tersebut terutama dari bantuan logistik.

"(pentingnya peran suami) Itu menurutku iya. Jadi bantuin logistik. Karena kita pasti akan susah bergerak banyak di hari awal-awal menyusui. Ya, kita tuh akhirnya di tempat tidur terus. Atau kita jadi susah bergerak karena si Anak inginnya menyusu terus," ungkap Puti.

Ibu menyusui, pastinya akan mengalami beberapa kesulitan dalam bergerak.

Baca Juga: Pulihkan Energi Pascamelahirkan dengan Mengonsumsi 6 Jenis Sumber Makanan Ini

Apa lagi bagi ibu yang baru saja selesai bersalin.

Rasa nyeri pada luka robekan di vagina pasca melahirkan, atau bekas luka sayatan pasca melahirkan lewat operasi, keduanya sama-sama akan membuat ibu merasa kesulitan untuk bergerak.

Di sini lah peran suami menjadi sangat penting.

Sebab, ibu menyusui pasti banyak membutuhkan pertolongan dalam berbagai hal karena keterbatasannya dalam bergerak.

Selain itu, para suami juga perlu memberikan dukungan psikologis pada istri yang sedang menyusui.

Pasalnya, perubahan hormonal yang terjadi pada ibu pasca melahirkan berpotensi menimbulkan baby blues atau depresi pospartum.

Mengutip Mayo Clinic, depresi pasca bersalin ini meliputi gejala-gejala seperti perubahan mood, kecemasan, kesedihan, mudah marah, rasa kewalahan, menangis, berkurangnya tingkat konsentrasi dan nafsu makan, serta sulit untuk tidur.

Depresi ini tentu akan makin menyulitkan bagi ibu di masa-masa mengASIhi.

"Karena kadang kan ibu-ibu setelah melahirkan udah pasti ada perubahan hormonal yang signifikan ya, sehingga memungkinkan ada baby blues. Itu ditambah kalau misalnya ternyata di perjalanan menyusuinya, atau memberikan ASI ini nggak sesuai dengan ekspektasi," tambah Puti.

Oleh karena itu, Puti menyarankan para suami agar ikut belajar lewat membaca buku-buku parenting atau pengasuhan.

Baca Juga: Menjadikan Anak Mandiri Lewat Lighthouse Parenting, Apa Itu?

Hal ini dilakukan agar suami memahami kondisi istri apabila mengalami perubahan sikap saat menyusui atau pasca melahirkan.

Juga agar suami lebih melek akan dukungan-dukungan psikologis yang mestinya ia berikan pada istri.

Jangan sampai bukannya memberi dukungan, suami malah mengomentari hal-hal yang membuat istri jadi lebih tertekan saat menyusui bayi.

itu sebabnya, selain ibu sendiri, peran Ayah ASI juga menjadi sangat penting pada masa-masa menyusui si kecil. (*)

Sumber: Instagram,Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Hari Lebaran Jadi Momen Memaafkan, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Mental