Parapuan.co - Menjadikan anak mandiri, penuh pengertian, percaya diri, dan bijak dalam bersikap menjadi beberapa tujuan pola asuh orangtua.
Nah, untuk menumbuhkan pola asuh demikian, Kawan Puan bisa mencoba Lighthouse Parenting, yang dianggap cara emas mengasuh anak di antara gaya lainnya.
Rahasia-rahasia, perhatian dan keseimbangan kepercayaan demi membantu membesarkan anak-anak yang percaya diri.
Awalnya, istilah ini diciptakan oleh Dr. Kenneth Ginsburg dalam bukunya, Raising Kids to Thrive: Balancing Love with Expectations and Protection with Trust.
Inti dari gaya pengasuhan ini adalah untuk membimbing anak-anak seperti mercusuar, membantu dan mendorong mereka sepanjang perjalanan menuju dewasa.
Sehingga, anak-anak merasa aman meminta bantuan atau mendiskusikan masalah serius dengan orang tua.
Sebab, jika anak-anak melakukan komunikasi terbuka, mereka tahu bahwa tidak akan ditertawakan atau dikritik.
Baca Juga: Wah! Berbicara Setinggi Mata Bisa Bantu Orang Tua dan Anak Lebih Terhubung, Lho
Ciri-Ciri Lighthouse Parenting
Mengutip Bright Side, berikut ini ciri-ciri gaya pengasuhan lighthouse parenting.
Orang tua mencintai anak-anaknya, tapi tidak pernah mentolerir perilaku buruk mereka.
Prinsip orang tua adalah mencintai tanpa syarat, dan itu sangat penting dalam pengasuhan.
Tapi, jika anak-anak mereka melakukan perilaku buruk misalnya melakukan perundungan terhadap teman sebayanya, orang tua tidak akan tinggal diam.
Mendisiplinkan dan mengevaluasi adalah langkah awal agar anak paham bahwa tindakannya menyakiti orang lain.
Pendekatan terbaik seperti berbicara dan duduk berdua adalah solusi bijak untuk memperbaiki perilaku anak-anak.
Orang tua juga harus melihat situasi dari sudut pandang anak dan mencoba memahami motif perilaku buruk tersebut.
Jadi tak sekedar patuh, melainkan lebih fokus pada pemahaman anak juga.
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
KOMENTAR