Rahasia Panjang Umur dan Bahagia ala Masyarakat Okinawa Jepang

Sarah D. Ekaputri - Selasa, 3 Agustus 2021
Kunci umur panjang ala masyarakat Okinawa, Jepang
Kunci umur panjang ala masyarakat Okinawa, Jepang RichLegg

Parapuan.co - Tak hanya sebagai tuan rumah Olimpiade 2021, Jepang terkenal dengan kemajuan teknologinya.

Selain itu, negeri Sakura ini juga dikenal sebagai negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut World Health Organization (WHO).

BPS  mencatat angka harapan hidup di Indonesia hanya 69,59 tahun untuk laki-laki, dan 73,46 tahun untuk perempuan.

Sementara itu, melansir The Japan Times, angka harapan hidup pria di Jepang adalah 81,88 peringkat kedua tertinggi setelah Switzerland, dan 88,04 untuk perempuan.

Baca Juga: Membersihkan Rumah Dapat Tingkatkan Umur Panjang, Ini Penjelasannya

Angka ini menempatkan Jepang sebagai pemilik angka harapan hidup tertinggi di dunia untuk perempuan.

Namun yang lebih mengejutkan, di balik angka harapan hidup masyarakat Jepang yang tinggi, masyarakat di daerah Okinawa lah yang paling berumur panjang.

Apa sih, rahasia umur panjang ala masyarakat Okinawa?

Dirangkum dalam buku Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life, rahasia umur panjang masyarakat Okinawa ini tak jauh-jauh dari diet yang menyehatkan.

Baca Juga: Minum Jus Buah dan Sayuran Ini untuk Meningkatkan Imunitas saat Pandemi

Konsumsi Gizi Seimbang

Jauh berbeda dari diet masyarakat perkotaan yang didominasi makanan instan atau cepat saji, masyarakat Okinawa mengonsumsi banyak sayur, buah, ikan dan biji-bijian.

Tak lupa, mereka mengonsumsi gula dan garam dalam jumlah yang sedikit, yakni sepertiga dari rata-rata konsumsi gula dan setengah dari rata-rata konsumsi garam masyarakat Jepang pada umumnya.

Makan Lebih Sedikit

Masyarakat Okinawa selalu mengamalkan praktik "Hara Hachi Bu Eat", yang artinya makan hingga 80% kenyang.

Ya, mereka tidak makan sampai perut terasa penuh, melainkan mereka berhenti makan sebelum kenyang.

Mereka juga makan dalam porsi yang lebih kecil dan rendah kalori di mana rata-rata konsumsi kalori hariannya hanya 1.785 kkal.

Pembatasan kalori dengan tetap memperhatikan asupan gizi akan membantu tubuh melawan obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit kardiovaskular, bahkan kanker.

Baca Juga: Termasuk Super Food, Ternyata Teh Hijau Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebih

Sanpin-cha dan Shikuwasa

Green tea dan Jepang sudah jadi pasangan yang tak terpisahkan.

Kebiasaan orang Jepang dalam mengonsumsi teh hijau secara rutin ini patut dicontoh buat kita semua.

Pasalnya, teh hijau kaya akan kandungan antioksidan yang berperan penting dalam mencegah radikal bebas dan mempercepat penuaan.

Tapi, bukan matcha latte, masyarakat Okinawa rajin mengonsumsi Sanpin-cha, yakni campuran teh hijau dan bunga melati, hingga tiga cangkir tiap harinya.

Tak lupa dengan Shikuwasa, yakni buah sitrus unggulan dari Okinawa.

Buah yang rasanya sangat asam ini juga kaya akan antioksidan, khususnya flavonoid.

Antioksidannya bahkan 40 kali lebih banyak dibanding jeruk.

Selain itu, Shikuwasa juga mengandung vitamin C, B1 dan beta karoten dan mineral.

Sederhananya lagi, dalam bukunya, Hector Garcia merangkum 15 makanan yang jadi kunci vitalitas masyarakat Okinawa.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Khas Daerah yang Cocok Jadi Menu Sarapan

Makanan tersebut antara lain tofu, miso, tuna, wortel, goya (melon asam), kombu, kol, nori, bawang bombay, kecambah, hechima (sejenis timun), kedelai, ubi, merica, dan sanpin-cha.

Tapi tenang saja Kawan Puan, meski terdengar asing, beberapa di antaranya sangat mudah ditemukan di Indonesia dan harganya pun terjangkau. (*)

Sumber: The Japan Times
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Simak 4 Manfaat Mendengarkan Musik Rock bagi Kesehatan Mental