Hari Anak Nasional, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Si Kecil Saat Pandemi

Anna Maria Anggita - Jumat, 23 Juli 2021
Memperingati Hari Anak Nasional dengan menjaga kesehatan mental anak
Memperingati Hari Anak Nasional dengan menjaga kesehatan mental anak kool99

Parapuan.co - 23 Juli 2021 ini kedua kalinya kita semua merayakan Hari Anak Nasional di tengah pandemi.

Pandemi ini sendiri telah menimbulkan berbagai masalah, misalnya saja dengan kesehatan mental.

Mungkin banyak orang tua menganggap gangguan kesehatan mental hanya terjadi pada orang dewasa, padahal anak pun juga bisa mengalami hal yang sama.

Oleh sebab itu, alangkah baiknya orang tua turut serta menjaga kesehatan mental anak.

Baca Juga: Patut Dicoba, Ini Tips Atasi Stres Tanpa Harus Konsumsi Obat

Psikolog Anak, Fathya Artha Utami, M.Sc., M.Psi pun membagikan beberapa cara menjaga kesehatan mental anak di masa pandemi melalui Virtual Media Briefing dengan tema Orang Tua Bahagia, Kunci Kesehatan Mental Anak yang diadakan oleh Tokopedia, pada Kamis (22/07/2021).

Berikut ini lima hal yang Fathya sarankan:

1. Jaga keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan

“Pandemi mendorong lebih banyak orang tua bekerja dari rumah sehingga menjaga produktivitas sambil mengasuh anak bisa menjadi tantangan tersendiri,” terang Fathya.

Menurut Fathya, orang tua perlu saling berkompromi setiap hari atas peran dan tugas yang dijalani.

Tentukan mana yang menjadi prioritas dan kapan saatnya perlu fokus ke keluarga.

2. Ketahui ciri-ciri anak yang sedang stres

Fathya mengungkap jika banyak anak yang mengalami stres saat pandemi.

Hal ini karena ada banyak tekanan yang terjadi selama di rumah saja.

“Perubahan perilaku dan emosional serta adanya keluhan fisik pada anak adalah beberapa ciri stres yang bisa dialami anak-anak,” jelasnya.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Fisik, 5 Vitamin Ini Bisa Bantu Atasi Gangguan Kecemasan

3. Komunikasikan emosi

Kawan Puan, sebagai orang tua kamu harus peka terhadap anakmu.

Sebab, kepekaan orang tua untuk mendeteksi perilaku stres pada anak sangat dibutuhkan demi menjaga kesehatan mental keluarga.

“Caranya bisa mengomunikasikan emosi dengan anak secara jujur agar kita tahu kebutuhan mereka,” kata Fathya.

Dengan mengomunikasikan secara jujur, orang tua dan anak akan dapat menyusun strategi untuk saling menenangkan emosi yang dirasakan.

Pahami juga bahwa semua emosi yang dirasakan itu benar dan diterima.

4. Dampingi anak mengelola emosi

Selaku psikolog anak, Fathya mengungkap bahwa anak itu sama seperti orang tua, ia pun bisa merasakan sedih, takut, tidak aman dan frustasi.

"Hanya saja bedanya adalah orang tua lebih mampu untuk mengelola dan mengekspresikan emosi,” ungkapnya.

“Untuk itu, orang tua perlu mendampingi anak dalam mengelola emosi dengan metode HADIR: Hadapi dengan tenang, Anggap semua perasaannya penting, Dengarkan tanpa distraksi, Ingat untuk bantu menamai emosi anak dan Rembukan opsi, batasan serta solusi masalah,” tuturnya.

Baca Juga: Sulit Berpikir Jernih Saat Stres Melanda? Lakukan Empat Hal Ini

5. Pentingnya relaksasi bagi keluarga 

“Meditasi atau memakai masker wajah bersama keluarga bisa menjadi kegiatan menyenangkan di akhir pekan,” ujar Fathya.

Atau misalnya saja menggunakan essential oil yang mampu memberi khasiat menenangkan dan meredakan kecemasan.

Contohnnya menggunakan essential oil dengan kandungan kamomil dan minyak kenanga, di mana kombinasi ini akan membuat suasana rumah jadi tenang.

Lalu ada pula aroma mint yang dingin dan menyegarkan.

Kamu juga bisa menggunakan minyak kayu putih yang mampu membantu sistem kekebalan tubuh. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria