Hubungan Ayah dan Anak Perempuan di Film Ayla The Daughter of War

Arintya - Minggu, 18 Juli 2021
Hubungan ayah dan anak perempuan di Ayla: The Daughter of War
Hubungan ayah dan anak perempuan di Ayla: The Daughter of War Warner Bros

Parapuan.co – Film Ayla The Daughter of War tengah ramai diperbincangkan di lini masa TikTok.

Cuplikan film Ayla The Daughter of War ini sering sekali muncul di For Your Page TikTok selama beberapa hari terakhir.

Tak hanya itu, jalan cerita yang tidak biasa membuat banyak orang penasaran dan akhirnya menonton film Ayla The Daughter of War yang tayang sejak tahun 2017 ini.

Tanpa bermaksud spoiler, film Ayla The Daughter of War ini menceritakan tentang seorang “ayah” dan anak perempuannya di medan perang.

Sang ayah, Suleyman, merupakan seorang tentara asal Turki yang ditugaskan ke Korea Selatan.

Baca Juga: Belajar Menjadi Orang Tua Tunggal dari Film Fatherhood di Netflix

Sementara Ayla, gadis kecil warga negara Korea Selatan yang diselamatkan Suleyman ketika perang.

Kawan Puan, ada satu hal yang menarik dari film Ayla The Daughter of War ini, yaitu hubungan ayah dan anak perempuan yang terjadi antara Suleyman dan Ayla.

Pasalnya Suleyman bisa dibilang menjalankan peran sebagai ayah tunggal bagi Ayla, sekaligus menjalankan tugasnya sebagai seorang tentara.

Tentu tidak mudah bagi seorang lajang seperti Suleyman menjalani peran ganda tersebut.

Untuk itu, yuk kita simak bagaimana hubungan ayah dan anak perempuan ini bisa terbangun!

1. Dipertemukan lewat perang

Pertemuan Suleyman dan Ayla berawal ketika perang Korea Selatan dan Korea Utara di tahun 1950an.

Kala itu, Suleyman tengah menyusuri hutan kemudian menemukan Ayla di antara mayat para korban peperangan, ia tengah menangis sembari memegang tangan ibunya yang juga telah meninggal.

Melihat Ayla sendirian, Suleyman kemudian menjulurkan kedua tangannya. Ia ingin menyelamatkan Ayla.

Meski awalnya sempat ragu, Ayla pun akhirnya menyambut Suleyman dan memeluknya kencang.

Kawan Puan, di sinilah hubungan “ayah” dan anak perempuan mulai tumbuh.

Belum lagi ketika Suleyman dan Ayla pulang ke barak tentara dan di perjalanan mereka sempat diserang musuh.

Dalam perlawanan ini, Suleyman terlihat sekali berusaha melindungi Ayla, baik dari musuh maupun rasa takutnya.

Baca Juga: Sebagai Ayah Tunggal, Bagaimana Cara Membesarkan Anak Perempuan dengan Baik?

2. Perjuangan sebagai ayah tunggal yang mengasuh anak perempuan

Bagi sesama tentara, Suleyman memang hanyalah tentara sekaligus teknisi biasa.

Namun bagi Ayla, Suleyman adalah seorang ayah dan satu-satunya keluarga yang ia punya.

Suleyman pun menjalani perannya sebagai ayah tunggal dengan penuh suka cita.

Ia mengajari banyak keterampilan pada Ayla, selayaknya orang tua pada anaknya, seperti membaca, makan dengan benar bahkan ia juga membekali Ayla dengan keberanian.

Suleyman pun juga memotong rambut Ayla yang sudah terlalu panjang, agar anak perempuannya ini tidak kepanasan.

Tak berhenti sampai di situ, ketika masa tugas Suleyman telah habis dan harus kembali pulang ke Turki, ia justru memilih untuk extend agar bisa bersama Ayla lebih lama.

Pilihan ini jelas tidak mudah bagi Suleyman, mengingat di Turki sana ia juga punya kekasih yang menunggunya.

Namun naluri sebagai ayah ternyata lebih besar dan membuatnnya bertahan.

3. Meninggalkan anak perempuan adalah patah hati terhebat seorang ayah

Ketika tiba saatnya Suleyman harus pulang ke Turki, di sinilah pergolakan hatinya terjadi.

Suleyman bahkan sempat ingin menyelundupkan Ayla di dalam koper agar bisa ikut pulang dengannya ke Turki.

Namun akhirnya Suleyman dengan berat hati melepaskan Ayla untuk diasuh pemerintah Korea Selatan, sementara dirinya pulang ke Turki sendirian.

“Jangan menangis saat ayah pergi. Ayah janji akan kembali dan kita tidak akan terpisah lagi,” ucapnya sebelum benar-benar pergi.

Baca Juga: Ini Dia 3 Cara Beradaptasi Sebagai Ayah Tunggal Setelah Bercerai

Kawan Puan, di momen ini kita bisa belajar bahwa patah hati terhebat seorang ayah adalah ketika tidak bisa bersama anak perempuannya lagi.

Dan Suleyman mau tak mau harus menghadapi kenyataan ini.

Kawan Puan, itulah bagaimana hubungan ayah dan anak perempuan digambarkan dalam film Ayla The Daughter or War.

Meski kebersamaan mereka tak berlangsung lama, tetapi hubungan sebagai ayah dan perempuan terbangun baik di sana.

Melalui film Ayla The Daughter of War ini, yuk kita nikmati lagi kebersamaan dengan orang-orang tercinta, terutama ayah kita.

Mari menikmati momen bersama ayah, selagi kita bisa melakukannya ya, Kawan Puan! (*)

Penulis:
Editor: Arintya