Ini Dia 5 Tempat Wisata Bawah Laut Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi

Firdhayanti - Sabtu, 17 Juli 2021
Pemandangan di Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur.
Pemandangan di Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Reynold Sumayku/National Geographic Indonesia

4. Morotai, Maluku

Lanskap Pulau Dodola, bagian dari wisata ternama di Pulau Morotai. Pulau ini makin rajin dikunjungi
Lanskap Pulau Dodola, bagian dari wisata ternama di Pulau Morotai. Pulau ini makin rajin dikunjungi Zika Zakiya

Tak hanya menawarkan pemandangan bawah laut yang indah, kamu juga bisa melihat sisa-sisa sejarah Perang Dunia II di bawah laut Pulau Morotai, Maluku. 

Dalam National Geographic, lokasi pulau Morotai ini berada di bibir Samudra Pasifik, yakni berbatasan langsung dengan Filipina dan menjadi bagian dalam Perang Pasifik Pasukan Sekutu untuk merebut kembali Filipina dari Jepang. 

Karena itu kamu juga bisa melakukan wisata sejarah. 

Di pulau ini, kamu bisa melihat hiu sirip hitam, lho. 

Akan tetapi kamu harus berjuang terlebih dulu nih, Kawan Puan. 

Pasalnya, hiu sirip hitam ini hanya bisa kamu temui di kedalaman 21 meter. 

Baca Juga: Ini 4 Tempat di Indonesia yang Masuk Situs Warisan Alam UNESCO

5. Bunaken, Sulawesi Utara 

Penyu hijau di Bunaken, Sulawesi Utara.
Penyu hijau di Bunaken, Sulawesi Utara. iStockphotos

Salah satu tempat menyelam terbaik yakni ada di Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara. 

Keindahan bawah laut ini sudah tidak diragukan lagi karena terletak di  wilayah 'segitiga emas' yang menghubungkan laut Filipia, laut Papua, dan Indonesia. 

Bunaken memiliki ekosistem paling beragam di dunia dan menjadi rumah bagi 390 terumbu karang, 90 spesies ikan, dan berbagai makhluk bawah laut lainnya. 

Melansir darilaut.id, bersama Karimunjawa dan Merapi Merbabu Menoreh, Bunaken ditetapkan sebagai cagar biosfer baru dalam sidang ke 32 International Coordinating Council (ICC) Man and the Biosphere (MAB) UNESCO secara daring, pada 27-28 Oktober 2020 oleh UNESCO Headquarter di Paris, Perancis.

Sumber: National Geographic,kemenparekraf.go.id
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati