Pulau Kihnu, Masyarakat Matriarki Terakhir di Eropa yang Bertahan

Firdhayanti - Sabtu, 3 Juli 2021
Perempuan di Pulau Kihnu.
Perempuan di Pulau Kihnu. instagram.com/visitkihnu

Parapuan.co - Saat ini, masyarakat dengan sistem matriarki merupakan hal yang jarang kita jumpai. 

Terlebih di benua Eropa yang sebagian besar suku masyarakatnya memiliki sistem patriarki. 

Akan tetapi, hal itu justru berbeda bagi perempuan Kihnu di Estonia. 

Bukan laki-laki, sebuah tempat di Laut Baltik, tepatnya di lepas pantai barat Estonia ini justru didominasi perempuan sebagai pemimpin masyarakatnya. 

Baca Juga: Perempuan Pegang Peran Penting, Ini 5 Masyarakat Matrilineal yang Ada di Dunia

Matriarki Terakhir di Eropa

Terkenal dengan nama Pulau Wanita, perempuan penghuni pulai Kihnu ini menyeimbangkan tanggung jawab antara bertani, membesarkan anak, serta mengerjakan berbagai tugas warisan untuk mempertahankan tradisi leluhur. 

Peran perempuan di pulau Kihnu telah melampaui peran gender yang tradisional ke dalam setiap aspek kehidupannya. 

Didukung oleh kekuatan perempuan, komunitas ini disebut sebagai matriarki terakhir di tanah Eropa. 

Karena itu, komunitas pulau Kihny pun juga masuk ke dalam UNESCO Intangible Cultural Heritage of Humanity List atau Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. 

Mengenai Pulau Kihnu, pulau ini sendiri memiliki luas 16,4 km², merupakan pulau terbesar di Teluk Riga dan pulau terbesar ketujuh di Estonia.

Dari situs Visit Estonia, pulau ini menjadi rumah bagi 700 penduduk yang masih menjalankan berbagai tradisi lama seperti bahasa dan lagu masyarakat pulau Kihnu. 

Ibu yang membonceng anak-anak dengan motor yang biasa digunakan masyarakat setempat.
Ibu yang membonceng anak-anak dengan motor yang biasa digunakan masyarakat setempat. instagram.com/visitkihnu

Sumber: BBC travel
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri