Catat! Ini 4 Risiko Investasi Mata Uang yang Perlu Kamu Tahu

Arintha Widya - Rabu, 14 Juli 2021
ilustrasi mengatur keuangan
ilustrasi mengatur keuangan PeopleImages

Parapuan.co - Jika ingin investasi mata uang, ada empat jenis valuta asing (valas) yang bisa kamu jadikan sasaran.

Perencana keuangan Gembong Suwito CFP menyebut, empat valuta asing tersebut di antaranya dolar, euro, poundsterling, dan yen.

Menurutnya, keempat valas itu memiliki nilai transaksi besar dibandingkan yang lain dan cenderung stabil.

"Dalam mata uang yang beredar secara nilai transaksi besar dan stabil," tutur Gembong Suwito kepada PARAPUAN, Selasa (13/7/2021). 

"Ada empat mata uang, yaitu dolar Amerika (USD), euro (EUR), poundserling (GBP), dan yen (JPY)," tambahnya.

Baca Juga: Investasi Bitcoin di Indonesia Diprediksi Naik, Pahami Hal-Hal Ini

Kendati nilai keempat valas di atas cenderung stabil, Gembong menjelaskan bahwa investasi di mata uang bisa saja mendatangkan kerugian.

Untuk itu, ia mengingatkan agar calon investor mata uang berhati-hati sebelum melakukan investasi.

Pasalnya, investasi mata uang asing atau valas dapat mendatangkan risiko sebagai berikut:

1. Fluktuasi nilai mata uang

Risiko yang pertama adalah kemungkinan adanya fluktuasi atau naik turunnya nilai mata uang.

Fluktuasi senantiasa terjadi pada mata uang manapun, sehingga kamu perlu memperhatikannya jika ingin membeli atau menjual mata uang.

Di saat nilainya turun, kamu dapat membeli tetapi tidak bisa menjualnya karena akan rugi.

Sebaliknya, kamu baru bisa menjual kalau nilai dari valuta asing yang kamu simpan sedang naik.

2. Kebijakan makro negara asal

Risiko yang kedua bisa dibilang merupakan sesuatu yang tidak bisa kita ketahui atau kendalikan.

Yaitu berkaitan dengan kebijakan makro negara asal mata uang yang kamu investasikan.

Sering kali, nilai mata uang naik turun apabila ada perubahan kebijakan terkait perekonomian negara.

Apabila kebijakan berubah, nilai mata uang bisa saja menguat atau justru melemah.

Baca Juga: Mau Investasi di Unit Link? Cari Tahu Dulu Kelebihan dan Kekurangannya, Yuk!

Bisa jadi juga sengaja dilemahkan oleh negara supaya tetap kompetitif di bidang ekspor.

"Kebijakan makro negara asal tersebut yang dapat merubah. Misalnya negara ingin melemahkan mata uangnya agar tetap kompetitif di ekspornya," tutup Gembong Suwito.

Baca Juga: Minat Investasi Justru Meningkat saat Pandemi, Dua Hal Ini Jadi Alasan Utamanya!

Jadi, pertimbangkan pula risiko yang ada apabila kamu berencana investasi mata uang asing, ya! (*)