3 Anggapan Salah Kaprah Soal Body Positivity yang Beredar Luas

Aulia Firafiroh - Selasa, 13 Juli 2021
Anggapan Salah Kaprah soal Body Positivity
Anggapan Salah Kaprah soal Body Positivity jacoblund

Dilansir dari idiva.com, berikut tiga anggapan salah mengenai body positivity yang beredar luas di masyarakat:

1) Body positivity hanya untuk orang yang bertubuh plus size dan perempuan

Sesungguhnya body positivity ditujukan untuk setiap orang yang memiliki masalah pada citra tubuhnya seperti insecurity dan tidak percaya diri tanpa memandang ukuran tubuh, warna tubuh dan jenis kelamin tertentu.

Di luar sana, banyak orang yang memiliki ukuran tubuh 'sempurna' menurut orang-orang namun masih merasa kurang puas sehingga melakukan diet yang tidak sehat.

Orang dengan masalah seperti itu sangat membutuhkan pemahaman body positivity demi kondisi kesehatan tubuh mereka.

Baca juga: Mikaila Patritz Tanggapi Unggahan Micelle yang Kritik Body Positivity

2) Body positivity mendukung orang melakukan kebiasaan tidak sehat

Dalam budaya masyarakat yang masih fatphobic (kebencian terhadap orang bertubuh gemuk), body positivity dianggap pemahaman yang membiarkan orang bertubuh gemuk memiliki kebiasaan hidup yang tidak sehat.

Mereka beranggapan bahwa kampanye ini membiarkan orang yang bertubuh gemuk menjadi malas berolahraga dan menciptakan kebiasaan yang tidak sehat.

Pandangan tersebut muncul karena body positivity merupakan suatu paham yang menerima citra tubuh apa adanya tanpa memperdulikan standar kecantikan masyarakat.

Padahal sebenarnya body positivity bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta terhadap diri sendiri, memperbaiki kesehatan mental, dan kesehatan fisik.

Sumber: idiva.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh

BERITA TERPOPULER WELLNESS: Dampak Olahraga Malam hingga Manfaat Melukis bagi Kesehatan Mental