Covid-19 Varian Kappa Ditemukan di Indonesia, Ini Perbedaan Delta dan Kappa

Firdhayanti - Senin, 5 Juli 2021
ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona

“Ini adalah varian yang kami pantau karena kami melihatnya mengalahkan varian lain yang menjadi perhatian,” katanya.

“Bisa dengan cepat mengungguli varian lain yang ada. Kami melihatnya di Inggris, kami melihatnya di seluruh Eropa sekarang, dan kami juga melihatnya di AS. Ini dengan cepat menjadi mapan di beberapa daerah sebagai strain yang dominan,” lanjutnya. 

Berdasarkan riset, Public Health England memperkirakan Delta memiliki nilai reproduksi 6,0 dibandingkan antara 2-3 dari varian lainnya.

Artinya, setiap satu orang terinfeksi Delta, enam orang lainnya akan tertular virus tersebut.

Baca Juga: RSLI Surabaya Minta Bantuan 'Alumni' untuk Donor Plasma Konvaselen

“Para peneliti menemukan bahwa dengan varian Delta, 'viral load' yang dibawa oleh mereka yang terinfeksi lebih tinggi daripada varian lainnya,” kata Catherine.

Karena viral load yang tinggi, Catherine mengatakan bahwa virus ini juga berkembang dan menular lebih cepat, sehingga menjadi varian delta plus. 

Sekretaris kesehatan federal India Rajesh Bhushan mengatakan varian yang sama telah ditemukan di delapan negara lain dan sedang diawasi dengan ketat, tetapi varian Delta asli tetap yang paling memprihatinkan.

Dalam WebMD, berdasarkan data dari Zoe COVID Symptom Study, aplikasi yang memungkinkan orang melacak gejala, menunjukkan gejala Covid-19 di Inggris Raya dapat berubah seiring penyebaran varian delta.

Gejala teratas yang dilaporkan pada aplikasi meliputi:

  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Demam

Sumber: WebMD,WHO,SBS News
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Gencar Kesehatan Preventif, Ini Layanan Vaksinasi yang Disediakan Halodoc