Mengenal Reverse Mentoring, Bisa Mencegah Diskriminasi di Kantor!

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 16 Juni 2021
Ilustrasi mentoring dua arah.
Ilustrasi mentoring dua arah. fizkes

Parapuan.co - Kawan Puan pasti sudah tidak asing dengan konsep mentoring bukan? Biasanya mentoring dilakukan karyawan senior untuk membimbing karyawan baru.

Namun, ternyata kini hal sebaliknya mungkin terjadi. Malah boleh jadi mendatangkan dampak positif yakni mencegah diskriminasi di kantor.

Hal tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan reverse mentoring. Sederhananya, konsep ini membuat mentoring yang ada menjadi dua arah.

Baca Juga: Benarkah Bekerja Sesuai Passion Jadi Kunci Utama Kesuksesan Karier?

Melansir Nova.id, konsep reverse mentoring dapat merevolusi model mentoring tradisional.

Program ini memungkinkan komunikasi dua arah dan pendekatan percakapan yang lebih. Melalui program ini, karyawan yang lebih muda dapat berbagi wawasan mereka, dan didengarkan.

Selain meningkatkan moral dan produktivitas, reverse mentoring memungkinkan karyawan yang lebih muda memengaruhi keputusan perusahaan di tingkat yang lebih tinggi.

Namun untuk mewujudkan reverse mentoring, ada beberapa hal yang harus dipastikan oleh perusahaan. Apa saja itu?

1. Motivasi yang jelas

Sejak awal, semua mentor muda dan pemimpin harus memiliki motivasi yang cukup jelas.

Sebelum bergabung, karyawan yang berpartisipasi harus memikirkan alasan mengapa mereka ingin berpartisipasi dalam mentoring kali ini.

2. Tujuan pembelajaran

Setiao orang yang ikut pun harus menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas untuk memastikan program tersebut bermanfaat bagi mereka.

Baca Juga: Kawan Puan, Lakukan Tips Ini agar Sukses saat Negosiasi Gaji!

3. Batasan topik pekerjaan dan pribadi

Mereka harus menetapkan batasan yang jelas antara topik pekerjaan dan pribadi yang sejalan dengan komitmen bersama terhadap program.

4. Peran harus dipertegas

Baik mentor muda maupun para pemimpin harus tetap berpegang pada peran yang ditugaskan.

Seorang eksekutif senior harus menahan diri agar tidak kembali ke ‘mode kepemimpinan’, sementara karyawan yang lebih muda harus terus menjadi 'guru' bagi para peserta mereka.

Lantas, ketika semua sudah dilakukan, emang apa saja manfaat dari reverse mentoring?

Reverse mentoring memiliki beberapa manfaat yakni memberikan menanamkan perspektif yang lebih kritis mengenai pemikiran strategis, kepemimpinan, pola pikir, dan nilai-nilai di tempat kerja.

Selain itu, generasi milenial juga dapat memberikan masukan kepada para pemimpin mengenai pemikiran kaum yang lebih muda.

Bahkan reverse mentoring pun memberikan kesempatan kepada para pemimpin untuk lebih memahami nilai, prioritas serta motivasi, bagaimana kaum muda ingin diperlakukan.

Dengan begitu, reverse mentoring dapat mengoptimalkan bakat generasi muda sehingga bisa meningkatkan keterlibatan serta retensi.

Manfaat akhirnya, reverse mentoring dapat membangun jembatan antar generasi. Alhasil, bisa mencegah diskriminasi dan senioritas di kantor. (*)

Sumber: Nova.id
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda