Mengenal Terapi EMDR, Perawatan yang Dilakukan Pangeran Harry saat Putri Diana Meninggal Dunia

Firdhayanti - Minggu, 6 Juni 2021
Pangeran Harry
Pangeran Harry kompas.com

Parapuan.co - Baru-baru ini, Pangeran Harry membagikan cerita mengenai terapi yang dilakukannya. 

Duke of Sussex itu melakukan terapi ini untuk mengobati kecemasan yang ia alami saat ibunya, Putri Diana, meninggal ketika Harry berumur 12 tahun. 

Dalam acaranya bersama Oprah Winfrey, The Me You Can't See, Pangeran Harry menceritakan bahwa ia melakukan terapi Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR). 

Dalam episode ke-4 acara tersebut, Pangeran Harry mempraktikan teknik yang dikenal sebagai desensitisasi dan mengungkapkan gerakan mata atau terapi trauma EMDR. 

Lantas, apa yang dimaksud dengan terapi EMDR itu? 

Baca Juga: Meghan Trainor Konsumsi Obat Antidepresan Saat Hamil, Apakah Aman?

Melansir USA Today, EMDR merupakan sebuah terapi yang menggunakan sistem pemrosesan informasi adaptif untuk memunculkan pengalaman traumatis masa lalu. 

Saat memunculkannya, otak kita pada dasarnya dapat memproses ulang pengalaman tersebut. 

"EMDR memungkinkan otak untuk menyembuhkan dari pengalaman yang traumatis atau merugikan atau berlebihan dengan membiarkan otak memproses informasi itu dan menyimpannya dengan cara di mana otak sekarang tahu, 'Saya dalam keadaan yang berbeda, itu tidak terjadi pada saya lagi,'" kata Wendy Byrd, seorang konselor profesional yang juga bagian dari EMDR International Association. 

Otak dan tubuh kita memiliki mekanisme bawaan untuk memproses informasi.

Namun terkadang saat kita mengalami trauma, mekanisme di dalam otak itu menjadi kewalahan.

Wendy mengatakan, saat informasi baru yang terasa mirip dengan pengalaman buruk itu datang, otak menyimpannya di tempat yang sama dengan trauma aslinya.

Hal ini dapat membuat hal-hal dalam kehidupan sehari-hari terasa mengancam baginya.