Menurutnya BTS itu sangat berbeda dari band K-Pop lain karena berani menceritakan yang bukan cinta-cintaan.
"Kalau aku ngikuti K-Pop, sebenarnya hampir semua musik si jualanya cinta-cintaan gitu, karena kebih mudah relate sama remaja-remaja dan tua-tua," ujarnya.
Sementara itu, Lucky menambahkan sedangkan BTS untuk K-Pop Idol berani untuk menyuarakan masalah-masalah sosial lainnya.
“Mereka itu lebih menyuarakaan remaja-remaja," tegasnya.
Lucky pun mengambil contoh kalau menjadi seorang remaja di Korea itu sangat sulit.
Baca Juga: Tidak Sulit Kok Kalau Kamu Mau Mulai Memaafkan Diri Sendiri, Berikut Caranya
Misalnya seperti tuntutan orang tua, tuntukan sekolah, bahkan ada yang sekolahnya sampai jam 11 malam karena ada les dan segala macam.
“Stressfull banget jadi remaja di Korea sana," tegasnya.
Mengetahui hal tersebut, sebagai seorang psikolog, Lucky berpendapat kalau BTS itu menyuarakan hati remaja.
"Seperti ya enggak papa, life itu memang tough (sulit), life itu berat, tapi kalau kita bisa berjuang, kita bisa kenali diri kita, kita enggak perlu punya mimpi yang sama dengan orang lain," kata Lucky, yang juga sebagai penggemar industri hiburan Korea Selatan.
