Tidak Melulu Orang Lain, Ini Pentingnya Validasi dan Refleksi Diri

Alessandra Langit - Rabu, 26 Mei 2021
ilustrasi mencintai diri sendiri
ilustrasi mencintai diri sendiri foto: freepik.com

Validasi diri bukan berarti kita menganggap diri sendiri selalu benar. Validasi diri biasanya memunculkan memiliki pikiran yang yang tidak mencerminkan nilai-nilai baik. 

Apabila perasaan tersebut muncul, maka kamumu tidak harus membenarkannya tetapi cukup hanya menerima.

Sadari bahwa dirimu sedang berproses dan segala yang kamu pikirkan adalah bagian dari proses tersebut. 

Jika kamu melawan pikiran dan perasaan dan selalu menghakimi diri sendiri, kamu dapat memantik gangguan emosional. 

Kamu juga akan merasa tersesat dan kehilangan jati diri sendiri. Oleh karena itu melakukan validasi pikiran dan perasaan akan sangat membantu dalam menenangkan diri.

Manfaat lain dari validasi pikiran adalah Kawan Puan akan lebih mudah untuk mengelola pikiran dan perasaan. 

Kamu akan menerima dan lebih memahami diri sendiri. Pada akhirnya hal ini akan mengarahkan pada kepercayaan diri yang lebih kuat.

Saat sudah dapat memvalidasi diri sendiri, kamu akan merasakan kenyamanan, keberanian, dan kebijaksanaan dalam dirimu. 

Refleksi Diri

Belajar untuk memvalidasi diri sendiri tidaklah mudah. Menyadari pikiran dan perasaan di dirimu adalah kunci dari validasi diri.

Untuk mencapai validasi diri sendiri, diperlukan refleksi diri yang cukup intens. 

Merefleksikan diri berarti evaluasi dan proyeksi diri di masa mendatang. Dalam validasi diri, refleksi yang akurat dan jujur dapat membantu proses penerimaan. 

Kamu bisa merenungkan apa yang memicu emosi dan kapan peristiwa yang memicu tersebut terjadi. 

Baca Juga: Yuk, Berhenti Ucapkan 4 Kalimat Ini agar Hidup Bahagia dan Tidak Stres

 

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

BERITA TERPOPULER WELLNESS: Dampak Olahraga Malam hingga Manfaat Melukis bagi Kesehatan Mental