Jangan Saling Menuntut! Ini 3 Cara Menetapkan Batasan dalam Hubungan

Ericha Fernanda - Senin, 24 Mei 2021
Ilustrasi pasangan sedang mengobrol.
Ilustrasi pasangan sedang mengobrol. freepik.com

 

Parapuan.co - Menetapkan batasan di antara pasangan kerap ditafsirkan kepada hal negatif. Padahal sesungguhnya batasan sangat baik bagi keberlangsungan hubungan itu sendiri.

Saling bersepakat dengan pasanganmu untuk tidak melakukan hal tertentu bukanlah perilaku yang salah, sebab tidak semua hal harus kamu setujui.

Kalian tidak perlu saling menuntut untuk melakukan suatu hal sebab ada cara yang efektif untuk menetapkan batasan dengan pasanganmu.

Kuncinya saling menghormati. Sebab, sikap memaksa dan menuntut pasangan sesuai kemauanmu sendiri akan menumbuhkan akar masalah.

Baca Juga: Kawan Puan, ini 5 Tanda Kamu Alami Trauma Akibat Toxic Relationship

Tak heran jika hubungan tanpa batasan sering menuai masalah seperti krisis kepercayaan, pemaksaan, penindasan, bahkan pelecehan.

"Pada kenyataannya, batasan yang ditetapkan dengan baik dan dihormati dapat meletakkan dasar untuk hubungan yang sehat," kata Erika Lawrence, seorang psikolog klinis dan direktur ilmu translasi di The Family Institute, Northwestern University, AS, seperti dikutip Women's Health.

Batasan adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat terhadap hubungan, yang memungkinkan hubungan tumbuh dengan cara yang sehat jika dikomunikasikan sejak dini.

Tidak perlu bingung, PARAPUAN telah merangkum cara menetapkan batasan yang sehat tanpa melukai perasaan pasanganmu. Yuk, simak!

1. Hindari menunda-nunda

Meskipun sudah melakukan kesepakatan, potensi melanggar batasan tetap ada karena intensitas waktu bersama pasangan yang cukup banyak.

"Ini salah satu alasan utama mengapa orang kesal terhadap pasangan atau merasa buruk tentang diri sendiri karena tidak begitu jelas dalam menetapkan batasan yang telah disepakati," kata kata Sara Nasserzadeh, seorang psikolog sosial dan konselor seksualitas di Newport Beach, California.

Menunda sama dengan memperpanjang waktu akan keraguan batasan dan ketidakpastian yang justru menimbulkan masalah baru.

2. Mempertimbangkan kata, sentuhan, waktu, dan jarak

Erika merekomendasikan untuk mengetahui batasanmu dalam empat kategori: sentuhan, kata-kata, waktu, jarak fisik, dan emosional.

 

Baca Juga: Tips Menjalani Tahun Pertama Pernikahan Harmonis untuk Pengantin Baru

Misalnya, ketika bersentuhan dianggap keren, apabila kamu atau pasanganmu tidak menghendaki, maka jangan melakukan pemaksaan.

Menyepakati kata-kata yang digunakan untuk panggilan atau kata terlarang juga penting dilakukan. Misal, jika salah satunya melakukan umpatan, maka termasuk tindakan meremehkan.

Sementara itu, penting untuk mempertimbangkan waktu seperti jam kerja, jam sibuk, atau jadwal istirahat agar tidak saling mengganggu.

Kamu juga perlu mempertimbangkan waktu untuk diri sendiri. Sehingga, keduanya bisa merencanakan waktu luang bersama dengan kualitas pertemuan yang lebih baik.

Terkait jarak, kedua belah pihak harus saling percaya dan tidak melakukan manipulasi dengan pasangannya kala di tempat yang berbeda.

3. Konsekuensi melanggar batasan

Beberapa pelanggaran batas, seperti pelecehan fisik atau emosional merupakan tindakan yang tidak bisa ditolerir atau dimaafkan.

Pelanggaran lainnya, seperti perselingkuhan, menjadi tindakan di luar batas yang menyakitkan bagi salah satu atau kedua belah pihak.

Jika kamu telah membangun kepercayaan dan memberikan cinta, sedangkan pasanganmu terus melanggar batasan, anggap itu sebagai tanda serius bahwa hubungan ini bukan untukmu.

"Jika pelanggar batas tidak menghormatinya, itu adalah alasan yang bagus untuk mengakhiri hubungan sebelum menjadi tidak sehat," kata Erika. (*)

Baca Juga: Duh, 3 Isu Ini Biasanya Sering Membuat Pengantin Baru Bertengkar

Sumber: Women's Health
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda