Sering Menggunakan Filter Foto Menjadi Tanda Mewajarkan Standar Kecantikan Ideal

Ericha Fernanda - Minggu, 23 Mei 2021
Ilustrasi melakukan selfie.
Ilustrasi melakukan selfie. freepik.com

Menjadi versi ideal orang lain

“Menggunakan filter untuk mempercantik penampilan kita mungkin tidak berbahaya.

"Namun, semakin sedikit kita melihat gambar yang realistis, termasuk kulit yang cacat, kerutan, dan gambaran realistis tentang diri kita sendiri, semakin sulit untuk melihat hal-hal itu terpantul pada kita di cermin,” kata Saba Harouni Lurie, seorang psikoterapis di Take Root Therapy, Los Angeles, AS, seperti dikutip dari Verywell Mind.

Mengubah foto dapat menciptakan siklus negatif di mana seseorang mengedit secara berlebihan, dan kemudian orang lain bereaksi dan menyukainya, melanggengkan budaya standar kecantikan yang tidak dapat dicapai.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah bagian normal dari perilaku manusia, meski lebih baik tidak dilakukan.

Tapi, bila dilakukan terhadap versi orang lain yang "disempurnakan", hal itu dapat berdampak buruk pada persepsi diri dan cinta terhadap diri sendiri.

Baca Juga: Mengenal Self Acceptance, Bagaimana Cara Menerapkan ke Keseharian?

"Saat kita membandingkan diri kita dengan versi ideal orang lain, seperti foto yang diedit, hal itu dapat menciptakan reaksi devaluasi yang setara dan berlawanan, terutama devaluasi diri," kata Jessica January Behr, PsyD, psikolog dan pendiri Behr Psychology, di New York City.

Devaluasi diri adalah kecenderungan seseorang untuk selalu menempatkan harga dirinya di bawah harga diri orang lain.

Sumber: Verywellmind.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania