Kasus Lady Gaga Jadi Bukti Stereotip Gender di Industri Hiburan Tinggi, Kok Bisa?

Arintha Widya - Sabtu, 22 Mei 2021
Lady Gaga
Lady Gaga

ILO mencontohkan, dari 21 serial yang dianalisis selama 11 tahun, hanya 21 persen yang diproduksi oleh sutradara perempuan.

Untuk penulisan skenario pun, cuma sekitar 26 persen naskah yang penulisnya adalah perempuan.

Baca Juga: Polisi Berhasil Amankan 2 Anjing Lady Gaga yang Sempat Diculik

Bisa jadi, persentase perempuan yang sedikit di berbagai sektor di dunia hiburan inilah yang membuat posisi kaum hawa jadi disepelekan.

Maka tidak heran jika perempuan memenangkan penghargaan sebagai sutradara atau musisi terbaik, dunia langsung menjadikannya sorotan.

Salah satu alasannya ialah, anggpan bahwa tidak banyak perempuan yang mampu meraih prestasi besar di industri hiburan.

Padahal kalau diberikan kesempatan dan kebebasan untuk berkarier dan berkarya, banyak perempuan yang berhasil mendapatkan penghargaan atas pencapaiannya.

Walau pelecehan seksual sendiri bisa dialami laki-laki maupun perempuan, tapi menurut catatan, perempuanlah yang paling banyak mengalaminya.

Kiranya dari kasus Lady Gaga ini, pelaku industri hiburan, terutama kaum perempuan bisa berani melapor apabila dilecehkan, bahkan sampai diancam dan dianiaya. (*)

Sumber: ilo.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania