Kasus Lady Gaga Jadi Bukti Stereotip Gender di Industri Hiburan Tinggi, Kok Bisa?

Arintha Widya - Sabtu, 22 Mei 2021
Lady Gaga
Lady Gaga

Tak hanya sampai di situ, tokoh perempuan dalam film juga digambarkan sebagai objek seksual.

Mereka tampil dengan pakaian ketat dan beberapa malah memperlihatkan ketelanjangan.

Stereotip gender di industri hiburan semacam itulah yang membuat perempuan merasa tidak aman bekerja sebagai seniman.

Mereka lebih sering menerima perilaku pelecehan, mulai dari yang verbal sampai berujung pada kekerasan.

Lebih lanjut, jarang sekali ada perempuan yang melanjutkan kariernya di dunia hiburan dan memilih menyerah di tengah jalan.

Atau, sedikit sekali dari mereka yang dapat mencapai posisi tertinggi dalam karier, baik sebagai penyanyi, aktris, produser musik, dan sebagainya.

Baca Juga: Becermin dari Kasus Lady Gaga, Mengapa di Industri Hiburan Kerap Terjadi Kekerasan Seksual?

Kesenjangan gender di industri hiburan dalam berbagai sektor

Di belakang layar, pekerja perempuan untuk dunia hiburan sebagai penulis naskah, sutradara, editor video, dan lain-lain juga sedikit.

Perempuan, sebagian besar mendominasi pekerjaan sebagai penata busana dan penata rias saja.

Untuk pekerjaan penting seperti penulis skenario, produser, hingga sutradara, kaum laki-laki masih mendominasi.

Sumber: ilo.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania