4 Tanda Kamu Mengalami Trauma Setelah Mengakhiri Toxic Relationship

Putri Mayla - Jumat, 21 Mei 2021
Ilustrasi relationship.
Ilustrasi relationship. AsiaVision

Parapuan.co - Kawan Puan, toxic relationship bisa menyebabkan trauma setelah hubungan tersebut berakhir.

Trauma bisa jadi akibat dari kekerasan emosional maupun secara fisik, atau bisa berasal dari kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi.

“Kebanyakan orang yang meninggalkan toxic relationship melaporkan gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD),” kata Shari Botwin, LCSW, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dan spesialis trauma, seperti dikutip dari laman Bustle.

Baca Juga: 5 Gaya Menjalin Cinta Berdasarkan Cara Orangtua Mendidik, Kamu yang Mana?

"Kamu membutuhkan terapis, teman, atau anggoa kelompok pendukung untuk membantumu memahami perilaku atau pernyataan yang diberitahukan kepadamu tentang orang yang menunjukkan perilaku toxic," jelas Shari.

Berikut tanda-tanda trauma setelah hubungan berakhir atau mengalami toxic relationship.

1. Kamu mudah terpicu oleh hal kecil

Tidak ada yang suka memikirkan mantan setelah putus, tetapi perhatikan jika kenangan kecil tampaknya memicu reaksi emosional yang intens.

“Jika perasaan masuk ke dalam kategori trauma, seseorang dapat (bahkan) merasa takut dan memiliki respons yang mengejutkan jika dipicu oleh sesuatu yang mengingatkan mereka pada orang tersebut,” kata Dr. Robin T. Hornstein, PhD, seorang psikolog.

2. Merasa paranoid

Robin menambahkan, paranoia sering kali tertinggal dari hal-hal toxic dari hubungan sebelumnya saat kamu mendapat perlakuan manipulatif.

Hal ini bisa mengakibatkan perasaan berlama-lama diawasi atau harus melihat ke belakang, karena itulah jenis gaya hidup yang sebelumnya kamu lakukan.

Jika tingkat paranoia yang intens ini tidak hilang, Robin menyarankan untuk menghubungi teman, orang yang dicintai, dan profesional untuk mendapatkan dukungan.

Baca Juga: Mengenal Codependent Relationship, Begini Tanda dan Cara Mengatasinya

3. Penuh keraguan

Begitu hubungan beracun berakhir, "umumnya kamu merasa seolah-olah akhirnya 'melarikan diri' atau keluar," kata Dr. Josh Klapow, PhD, seorang psikolog klinis, seperti dikutip dari laman Bustle.

Mungkin akan ada gelombang kelegaan saat kamu menciptakan jarak dan mulai memikirkan masa depan.

Namun, tidak lama kemudian ada perasaan ragu yang mulai mengganggu.

"Ada ketergantungan yang tercipta dalam hubungan yang beracun sehingga begitu kamu melarikan diri, itu biasa terjadi. bertanya-tanya - 'apakah saya melakukan hal yang benar?' atau 'apakah ini benar-benar salah saya?' "kata Josh.

Pada tahap inilah banyak orang kembali bersama atau mencoba menjangkau mantan mereka, hanya untuk menghilangkan ketidaknyamanan.

4. Ingin melampiaskan ke hubungan lain

Kamu mungkin ingin langsung membangun hubungan lain, biasanya karena kamu merasa perlu untuk mengubur perasaan sulit yang sedang kamu alami.

Baca Juga: 6 Hal yang Menunjukkan Kamu Siap Memulai Hubungan Pasca Putus!

Rebound merupakan cara umum untuk meredakan rasa sakit dan atau menutupi perasaan kesepian yang intens, kata Josh.

Namun, penting untuk disadari bahwa bisa jadi ini merupakan tanda trauma hubungan.

Berikan dirimu waktu untuk pulih sebelum mencoba melanjutkan hubungan yang baru.(*)

Sumber: Bustle
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami