Tidak Akurat, Tingkat Kevalidan Tes Keperawanan Dipertanyakan

Saras Bening Sumunarsih - Sabtu, 8 Mei 2021
Ilustrasi perempuan alami stres.
Ilustrasi perempuan alami stres. freepik.com

Ini dapat menimbulkan bahaya bagi mereka.

Terlebih jika mereka melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman dan berganti pasangan.

Keadaan ini dapat memicu mereka tertular penyakit kelamin.

Ahmad juga mengatakan jika keperawanan seseorang diukur hanya dengan robeknya selaput dara ini tidak bisa diterima mentah-mentah.

Selaput dara dapat robek meski tanpa hubungan penetrasi seperti kecelakaan, olahraga, dan penyebab lainnya.

Baca Juga: Mau Berat Badan Turun? Maksimalkan Pembakaran Lemak saat Kamu Tidur

Ahmad juga mengatakan pengujian tes keperawanan bukanlah hal yang penting dan tidak perlu dilakukan.

Dirinya mengatakan apabila mereka mengkhawatirkan pergaulan bebas, akan lebih baik jika melakukan pencegahan dengan memberikan pendidikan moral, etika, dan budaya.

Keluarga juga mengambil peran untuk memberikan penjelasan pada mereka.

Terlebih pada mereka yang memiliki anak remaja.

Bayangkan saja jika seseorang memiliki potensi yang baik dan terhalang hanya karena stigma keperawanan, ini akan mengganggu masa depan mereka.

(*)

BERITA TERPOPULER WELLNESS: Dampak Olahraga Malam hingga Manfaat Melukis bagi Kesehatan Mental