Tak Perlu Dipatuhi, Ini 5 Aturan Fashion yang Cenderung Body Shamming

Aulia Firafiroh - Sabtu, 24 April 2021
an asian chinese young woman sales assistant in shop adjusting and wearing for the mannequin in her clothing store
an asian chinese young woman sales assistant in shop adjusting and wearing for the mannequin in her clothing store chee gin tan

Surprised woman holding the donuts at her breasts. Horizontal studio shot.
Surprised woman holding the donuts at her breasts. Horizontal studio shot. max-kegfire

4) Perempuan yang memiliki payudara besar harus memakai bra

Sama halnya dengan memilih operasi plastik, pilihan memakai bra adalah pilihan pribadi.

Masyarakat harusnya tidak mengurus tubuh orang lain apalagi mengharuskan perempuan dengan bentuk tubuh tertentu harus memakai bra.

Baca juga: Para Pelaku Usaha Fashion, Yuk Lakukan Ini untuk Kurangi Emisi Karbon

Portrait of a young woman on a white background.http://s3.amazonaws.com/drbimages/m/chebar.jpg
Portrait of a young woman on a white background.http://s3.amazonaws.com/drbimages/m/chebar.jpg drbimages

5) Perempuan berbentuk tubuh ‘apel’ harus memakai sabuk

Aturan memakai item fashion sesuai tipe tubuh  sangat menyiksa karena akan mendorong orang untuk bercita-cita menyesuaikan diri dengan ukuran pakaian tertentu.

Hal itu jelas berlawanan dengan kampanye body positivity yang banyak disuarakan orang.

Memakai baju atau bergaya sesuai penampilan yang kita inginkan harusnya menciptakan rasa nyaman bukan tersiksa.

Jika kamu tidak nyaman mengenakan sabuk, tak masalah tak memakainya.

Baca juga: Mengenal Ethical Fashion Sebagai Kritikan Terhadap Fast Fashion

Kawan Puan, stop untuk menyarankan orang dengan ukuran atau bentuk tubuh tertentu tidak boleh memakai sesuatu yang cerah, mencolok, atau hal yang tidak sesuai menurutmu.

Percaya dirilah dengan pakaian yang kamu kenakan!

Karena fashion harusnya adalah hal yang menyenangkan bukan menyusahkan. (*)

Sumber: In Style
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh