Tak Perlu Dipatuhi, Ini 5 Aturan Fashion yang Cenderung Body Shamming

Aulia Firafiroh - Sabtu, 24 April 2021
an asian chinese young woman sales assistant in shop adjusting and wearing for the mannequin in her clothing store
an asian chinese young woman sales assistant in shop adjusting and wearing for the mannequin in her clothing store chee gin tan

Parapuan.co - Dalam dunia fashion, selalu ada benar dan salah.

Pasalnya, dunia fashion tidak hanya membahas tentang cara berpakaian atau mode trend baju terbaru.

Dunia fashion juga membahas mengenai standar kecantikan yang masih sempit sehingga muncul istilah fashion police.

Fashion police adalah individu yang akan mengomentari dan menilai bagaimana pakaian kita dan cara kita berpenampilan.

Baca juga: Tak Lagi Mengejar Profit, Ini Etika Bisnis Baru Industri Fashion

Padahal sesungguhnya, fashion adalah seni dan cara mengekspresikan diri dengan gaya berpakaian dan penampilan tanpa memperdulikan bentuk badan, ukuran, dan penampilan fisik.

Namun di tempat tertentu, di dalam fashion ada aturan mengenai ‘tipe tubuh’ yang diberlakukan.

Meskipun kampanye body positivity telah digalakkan, tanpa disadari ada beberapa aturan dalam dunia fashion cenderung memperhatikan penampilan fisik sudah tertanam di diri kita.

Padahal dulu saat kecil, ketika orangtua kita memakaikan baju apapun ke diri kita, mereka tidak melihat bagaimana bentuk tubuh.

Baca juga: Mengenal Ethical Fashion Sebagai Kritikan Terhadap Fast Fashion

Menurut InStyle, berikut beberapa aturan kuno dalam fashion yang menyinggung bentuk tubuh:

 

A fashionable millennial woman waiting in the street outside a construction site
A fashionable millennial woman waiting in the street outside a construction site redrooster2

1) Mempertemukan dua motif tidak bekerja pada orang yang memiliki tubuh curvy

Orang-orang dengan bentuk badan curvy kerap diberikan sugesti untuk mengenakan pakaian berwarna hitam.

Karena pakaian warna hitam akan memberikan kesan badan langsing dan berbentuk.

Celebrity Stylist, Courtney Mays mengatakan bahwa orang yang bertubuh montok dan besar dapat mengenakan apa pun yang mereka inginkan.

Jadi tak masalah jika kamu berbadan curvy tapi ingin mengenakan motif apapun.

Baca juga: Dari Putri Diana hingga Ratu Elizabeth, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris Telah Lama Terapkan Gaya Hidup Eco-Fashion

 

Natural beautiful fashion model posing in studio. She is wearing fashionable clothes and sitting on the see through chair leaning backwards. She is elegant, confident and feels powerful in clothes she is wearing.
Natural beautiful fashion model posing in studio. She is wearing fashionable clothes and sitting on the see through chair leaning backwards. She is elegant, confident and feels powerful in clothes she is wearing. miljko

2) Orang bertubuh pendek tidak boleh memakai cropped pants

Dilansir dari situs InStyle, Sarah Jessica Parker merupakan perempuan berbadan mungil pecinta cropped-pants yang terkenal keberatannya atas aturan fashion ini.

Peraturan fashion ini awalnya dibuat  karena orang yang pendek tidak ingin terlihat badannya pendek.

Sedangkan cropped pants akan menunjukkan betapa jenjangnya kakimu.

Stylist terkenal bernama Hanks juga membagikan dua tips agar orang bertubuh pendek tetap percaya diri mengenakan cropped pants.

Pertama, memotong celana dengan trik yang benar seperti memilih celana berpotongan berpinggang tinggi dan memanjangkan celana setumit.

Kedua, kamu diperbolehkan untuk terlihat pendek dan terlihat pendek bukanlah suatu masalah.

Baca juga: BTS Resmi Jadi Wajah Baru Merek Fashion Louis Vuitton

Young pretty fashioned girl
Young pretty fashioned girl Constantinis

 3) Orang bertubuh tinggi tidak boleh memakai sepatu heels

Dikutip dari situs InStyle, Mays memberi tahu bahwa tingginya naik 6 kaki sejak kelas 8 dan ia selalu mengabaikan aturan ini.

Bagi Mays, sepatu heels adalah hiasan yang indah bagi kakinya.

Dengan memakai sepatu heels, semangat dan kepercayaan diri kamu bisa meningkat.

Selain itu, sepatu heels juga memberikan kesan seksi, menyenangkan, dan anggun.

Surprised woman holding the donuts at her breasts. Horizontal studio shot.
Surprised woman holding the donuts at her breasts. Horizontal studio shot. max-kegfire

4) Perempuan yang memiliki payudara besar harus memakai bra

Sama halnya dengan memilih operasi plastik, pilihan memakai bra adalah pilihan pribadi.

Masyarakat harusnya tidak mengurus tubuh orang lain apalagi mengharuskan perempuan dengan bentuk tubuh tertentu harus memakai bra.

Baca juga: Para Pelaku Usaha Fashion, Yuk Lakukan Ini untuk Kurangi Emisi Karbon

Portrait of a young woman on a white background.http://s3.amazonaws.com/drbimages/m/chebar.jpg
Portrait of a young woman on a white background.http://s3.amazonaws.com/drbimages/m/chebar.jpg drbimages

5) Perempuan berbentuk tubuh ‘apel’ harus memakai sabuk

Aturan memakai item fashion sesuai tipe tubuh  sangat menyiksa karena akan mendorong orang untuk bercita-cita menyesuaikan diri dengan ukuran pakaian tertentu.

Hal itu jelas berlawanan dengan kampanye body positivity yang banyak disuarakan orang.

Memakai baju atau bergaya sesuai penampilan yang kita inginkan harusnya menciptakan rasa nyaman bukan tersiksa.

Jika kamu tidak nyaman mengenakan sabuk, tak masalah tak memakainya.

Baca juga: Mengenal Ethical Fashion Sebagai Kritikan Terhadap Fast Fashion

Kawan Puan, stop untuk menyarankan orang dengan ukuran atau bentuk tubuh tertentu tidak boleh memakai sesuatu yang cerah, mencolok, atau hal yang tidak sesuai menurutmu.

Percaya dirilah dengan pakaian yang kamu kenakan!

Karena fashion harusnya adalah hal yang menyenangkan bukan menyusahkan. (*)

Sumber: In Style
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh

Hari Kartini, Karyawan Juragan 99 Garment Kenakan Kebaya untuk Bekerja selama Sepekan