Parapuan.co - Kawan Puan, keindahan budaya Indonesia yang beraneka ragam memang begitu mempesona sehingga memikat banyak orang.
Tidak terkecuali dengan Laely Indah Lestari, seorang culture traveler, writer, dan sekaligus photographer.
Laely Indah juga sudah merilis tiga buku di antaranya Buku Saku Photography, Still Life Photography, dan Baby & Kids Photography
Kecintaannya terhadap budaya Indonesia ini ia wujudkan dengan menjadi seorang culture traveller yang menjelajah ke berbagai pelosok nusantara untuk memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki negeri kita tercinta ini.
Baca Juga: Bangga! Nora Al Matrooshi Jadi Astronot Perempuan Pertama Asal Uni Emirat Arab
Melalui sentuhan tangannya, penyajian budaya Indonesia tidak lagi terlihat monoton dan membosankan.
Kemampuan fotografinya yang mumpuni dan dengan parasnya yang menawan, Laely selalu mampu membuat sebuah karya yang menonjolkan indahnya kebudayaan Indonesia.
Lewat platform media Laely Passions yang dibuatnya, Laely membagikan informasi positif mengenai baju adat, budaya khas, seni tari tradisional, dan alam Indonesia yang indah.
Tak tanggung-tanggung, dalam memperkenalkan budaya Indonesia ini Laely berkerja dengan penuh totalitas.
Ia menjadi konseptor, director, dan sekaligus model, tentu hal ini bukan hal mudah untuk dilakukan seorang diri.
Baca Juga: Komikus Alti Firmansyah, Buktikan Industri Komik Tidak Didominasi Pria
Ibu dua anak ini mengatakan bahwa passion yang membawanya untuk tetap setia menekuni pekerjaannya itu.
Meski ada pengamalan tidak enak yang sering dialaminya, namun menurutnya itu merupakan bagian dari warna-warni kehidupan.
Kepada PARAPUAN, Laely mengaku bahwa passion serta kecintaanya terhadap dunia fotografi dan traveling ini telah ia rasakan semenjak kecil.
"Sedari SD itu, saya memang sudah senang berpetualang menggunakan sepeda, membawa bekal, udah kayak suka gitu menyusuri tempat yang belum saya tau, sambil bawa kamera film hadiah ulang tahun dari ayah", ungkap Laely.
Baca Juga: Ágnes Keleti, Juara Olimpiade Tertua di Dunia dan Penyintas Holocaust
Selain passion, Laely juga mengatakan bahwa kemirisan yang dirasakannya terhadap budaya Indonesia yang semakin tergerus dengan modernisasi dan kurang dikenal oleh rakyatnya sendiri inilah yang memotivasinya melakukan travelling budaya.
“Hal ini (budaya Indonesia yang tergerus modernisasi dan kurang dikenal masyarakat) yang mendorong saya untuk melakukan kontribusi, dan berkeinginan bisa mengedukasi kepada masyarakat dengan segala kemampuan yang saya miliki, yaitu dunia fotografi dan tulis menulis” ucapnya dengan antusias.
Berkarya Sekaligus Mengurus Anak
Menurut Laely, baik mengurus keluarga dan berkarya harus seimbang, karena tonggak kesuksesan sebagai seorang perempuan adalah yang bisa mengatur waktu dengan baik untuk keduanya.
Laely mengaku agar keinginannya untuk berkarya dapat seimbang dengan perannya sebagi ibu, ia selalu menyempatkan waktu untuk quality time bersama anak-anak setiap berada di rumah.
"Kalo sedang ada di rumah saya akan memaksimalkan waktu untuk bersama mereka, kadang memasak, menemani sekolah online, nemein main game, atau ngobrol, yang penting bareng-bareng", kata Laely.
Laely beranggapan bahwa kesuksesannya dalam berkarir dan mengurus keluarga secara bersamaan ini tidak lepas dari dukungan positif keluarganya.
"Keluarga itu merupakan kekuatan untuk kita melakukan kegiatan serta pekerjaan di luar sana. Komunikasi itu kunci utamanya, komunikasi yang baik, segalanya akan berjalan dengan lancar", ucap Laely.
Baca Juga: Kane Tanaka, Perempuan Jepang Usia 118 Tahun yang Akan Bawa Obor Olimpiade
Menjadi seorang ibu tidak menghalangi langkah Laely untuk terus berkarya karena sebuah karya lahir tidak memandang status atau gender.
Menurutnya perempuan itu tidak hanya sekedar mengurus rumah tangga, tapi juga harus berdaya, dan kreatif.
"Perempuan itu harus bisa berkarya melalui bidangnya masing- masing, sebuah karya yang besar pasti dimulai dari sesuatu yang kecil, maka jangan merasa bosan untuk membuat karya sekecil apapun sesuai kemampuan kita" pesan Laely untuk perempuan di luar sana.
Wah, semoga menginspirasi ya, Kawan Puan. (*)
