Simak! Ini yang Harus Diperhatikan Ibu Menyusui yang Ikut Berpuasa

Alessandra Langit - Minggu, 11 April 2021
Ilustrasi ibu menyusui
Ilustrasi ibu menyusui Nastasic, Getty Images

Parapuan.co - Bagi Kawan Puan yang juga merupakan seorang ibu, bulan Ramadan menjadi bulan yang ditunggu bersama keluarga.

Pengalaman berpuasa bersama keluarga memang sangat istimewa. 

Apa lagi melihat anak-anak kita yang sudah mulai berpuasa.

Puasa bersama dengan anak-anak kita akan menjadi pengalaman berharga tersendiri.

Bagi Kawan Puan yang baru saja memiliki buah hati, bulan Ramadan ini akan menjadi bulan Ramadan bersama dengan buah hati.

Baca Juga: Apa Itu Pregancy Brain? Simak Penjelasan dan Penyebabnya Berikut!

Jika kita masih harus menyusui, apakah bisa ikut berpuasa?

Melansir dari Tribunnews, berpuasa sebenarnya bukan mengurangi makan, tetapi hanya memindahkan waktu makan dengan jumlah kalori yang sama. 

Ibu yang masih menyusui boleh saja tetap memberikan ASI asalkan kebutuhkan kalori dan nutrisi terjamin saat berpuasa agar produksi ASI tak terganggu.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG. M.Kes., mengatakan bahwa para ibu menyusui diizinkan berpuasa jika bayi yang diberi ASI eksklusif telah berusia lebih dari 6 bulan.

Hal tersebut penting karena bayi yang berusia lebih dari 6 bulan sudah bisa mulai mencoba Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).

Sehingga asupan makanan bayi berusia lebih dari 6 bulan tidak sepenuhnya bergantung pada ASI.

Baca Juga: Simak! 3 Tips Lancar Jalani Ibadah Puasa Meski Sedang Hamil Tua

"Pada prinsipnya ibu menyusui diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa dan sebaiknya dilakukan jika usia bayi lebih dari 6 bulan," tutur dr. Bambang.

Meskipun sudah mulai bisa diberikan MPASI, ibu menyusui tetap harus memperhatikan kecukupan ASI pada bayinya.

Hal tersebut bisa dikontrol lewat berat badan bayi yang tetap normal saat ibu menjalani puasa.

"Yang tidak kalah penting adalah ibu harus selalu memperhatikan tanda kecukupan ASI pada bayi.

"Salah satu tandanya adalah peningkatan berat badan bayi selama ibu menjalani puasa," tambah dr. Bambang.

Meski selama berpuasa masih bisa memberi ASI, namun dr. Bambang mengingatkan adanya penurunan produksi ASI karena berkurangnya asupan cairan dan nutrisi.

Maka itu, penting bagi ibu menyusui untuk menjaga keseimbangan gizinya.

Ibu menyusui harus mengonsumsi makanan dengan kalori pada saat sahur, buka puasa, atau makan malam.

"Secara umum, ibu menyusui membutuhkan asupan energi tambahan sebesar 500 kkal per hari atau setara dengan 1 kali makan lengkap atau 2 piring nasi," ungkap dr. Bambang.

Baca Juga: Cegah Asam Lambung Naik Agar Puasa Lancar dengan 5 Cara Ampuh Ini

Dr. Bambang juga mengatakan bahwa ibu menyusui yang berpuasa cenderung mengalami dehidrasi, walaupun bukan dehidrasi yang berat.

Dehidrasi dapat menghambat produksi ASI.

Maka, ibu menyusui diharapkan untuk mengonsumsi air putih yang banyak setiap harinya, 8 sampai 12 gelas per hari.

Hal tersebut dapat mendukung produksi ASI yang maksimal.

Nah, Kawan Puan yang masih menyusui dan akan berpuasa, jangan lupa untuk menjaga makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita supaya kita dan buah hati tetap dalam kondisi yang prima. (*)

Sumber: tribunnews
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Selain Penurunan Berat Badan, Ini Gejala Lupus pada Anak yang Perlu Diwaspadai