Harus Bersertifikat, Inilah Pentingnya Pengadaan Pelatihan Vaksinator

Anna Maria Anggita - Rabu, 7 April 2021
Vaksinasi Covd-19
Vaksinasi Covd-19 Freepik

Parapuan - Pemerintah telah melakukan secara gencar langkah-langkah pemutusan rantai penularan Covid-19 secara cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis.

Respon masyarakat Indonesia terhadap program vaksinasi pemerintah serta pelaksanaannya juga cenderung positif dan antusias.

Sejalan dengan itu, harus diakui jumlah dan sebaran vaksinator juga menjadi kunci kecepatan program vaksinasi. Apalagi vaksinator tak bisa sembarang orang.

Baca Juga: Infrastruktur Tak Mendukung, Perempuan Rentan Alami Kekerasan Seksual di Kondisi Bencana

Beberapa daerah telah mengalami kendala terbatasnya kecepatan penyuntikan vaksin per hari diakibatkan kurangnya jumlah vaksinator.

Inilah sebabnya dibutuhkan segera program-program yang dapat mencetak lebih banyak vaksinator. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan vaksinator.

"Tenaga dan logistik adalah dua hal yang harus kita perhatikan saat ini untuk meperlancar proses vaksinasi," tegas dr. Nisma Hiddin, SH, MH, selaku Kepala Pusat Pelatihan Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam konferensi pers virtual Pelatihan Vaksinator dan Percepatan Program Vaksinasi dan Wujudkan Indonesia Bebas Covid-19, Rabu (7/4/2021).

Tak hanya itu, dr. Nisma menuturkan setelah mengikuti pelatihan, peserta akan mampu melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19 sesuai dengan protokol.

Di antaranya menjelaskan epidemiologi dan patofisiologi Covid-19, melakukan microplanning dan pengelolaan rantai dingin vaksin, melakukan pelayanan vaksinasi, dan melakukan pencatatan serta pelaporan vaksinasi.

Selain itu juga, vaksinator akan melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan vaksinasi, serta melakukan surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pelatihan vaksinator sangat penting dilakukan karena vaksinator haruslah bersertifikat. 

Baca Juga: Hatinya Ikut Tersayat, Rossa Serukan Galang Donasi Bantuan untuk NTT, Kawan Puan Pun Bisa Membantu

Di sisi lain rasio vaksinator dan populasi harus dapat diseimbangkan sehingga target vaksin harian bisa tercapai, apalagi melihat Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas.

Maka dari itu dibutuhkan tenaga vaksinator yang lebih banyak.

Melihat hal ini Alodokter yang merupakan salah satu platform kesehatan digital di Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Pusat Pelatihan Kesehatan Daerah (Puslatkesda), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengadakan pelatihan vaksinator massal.

Pelatihan ini menargetkan lebih dari 10.000 tenaga kesehatan untuk berpartisipasi dan mendapatkan sertifikasi vaksinator Covid-19.

Pelatihan akbar ini digelar guna membantu percepatan program vaksinasi pemerintah yang menargetkan lebih dari 180 juta orang Indonesia telah divaksin pada kuartal pertama 2022.

Menurut kepala Dinas Seksi Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Verry Adrian, M.Epid, upaya memutuskan mata rantai penularan virus COVID 19 melalui pemberian vaksin merupakan usaha kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien.

Maka dari itu, semua pihak yang terlibat harus bertindak dengan cepat dan tepat agar capaian vaksinasi di lapangan maksimal. Salah satunya gencar melakukan pelatihan vaksinator.

 

Baca Juga: Bikin Heboh! Bambang Pamungkas dan Pamungkas Duet Lagu To The Bone di Instagram

Metode pelatihan vaksinator ini pun akan dilaksanakan secara full online dengan platform yang paling mudah diikuti oleh semua peserta.

Melihat hal tersebut, dr. Verry cukup optimis bahwa Indonesia akan segera pulih dan program vaksinasi makin lancar dengan adanya pelatihan-pelatihan virtual seperti ini.

Sebagai tambahan informasi, Program Pelatihan Vaksinator ini akan dilaksanakan dalam 3 gelombang dimana gelombang pertama telah dimulai awal minggu ini.

Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan memenuhi persyaratan yaitu telah mengikuti minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, serta memenuhi nilai minimal 70 dari hasil evaluasi dari pelatihan.(*)

Sumber: konferensi pers
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda