Parapuan.co - Memiliki Curriculum Vitae (CV) yang lengkap dan menarik tentunya wajib bagi setiap pencari kerja agar bisa dilirik oleh perusahaan yang diincar.
Namun, tidak semua orang tahu cara menulis CV yang benar sehingga jadi kesulitan mendapat panggilan tes dan wawancara.
Jika berlangsung lama, kesempatan mendapat kerja bisa menipis karena semakin lama jumlah pencari kerja semakin banyak sementara jumlah lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding.
Baca Juga: Tiba-tiba Motivasi Kerja Hilang? 4 Cara Ini Ampuh Kembalikan Mood dalam Hitungan Menit
Pencari kerja yang sudah berusia agak tua, walau umumnya lebih berpengalaman, bisa waswas karena perusahaan cenderung merekrut karyawan yang masih muda.
Maka, penting kiranya untuk punya CV yang oke supaya tidak kalah saing dengan para pelamar lain, Kawan Puan.
Simak serba-serbi menulis CV yang baik berikut, seperti dilansir dari situs Careers.govt.nz dan Career-advice.jobs.ac.uk.
Yang Harus Dicantumkan dalam CV
Kita harus menuliskan detail pribadi seperti nama lengkap dan kontak kita berupa nomor telepon, alamat rumah, dan alamat surat elektronik (surel) atau email.
Pastikan alamat surel kita berkesan formal dan profesional, ya.
Jika kita punya prestasi yang sekiranya masih berhubungan dengan posisi yang kita incar, cantumkan sebagai salah satu poin-poin pertama dalam CV.
Keterampilan yang kita kuasai wajib hadir dalam CV agar perekrut tahu apa saja yang dapat kita lakukan secara profesional terkait posisi yang kita lamar.
Baca Juga: Pemerintah Prediksi 4 Juta Orang Akan Mendaftar Seleksi CPNS 2021
Selanjutnya, bagi yang sudah pernah bekerja, sertakan pengalaman bekerja secara runtut dan rinci mulai dari yang terbaru.
Bagi yang masih nol pengalaman bekerja, sebagai gantinya, bisa masukkan pengalaman berorganisasi maupun sukarelawan supaya kita berkesan sebagai orang yang aktif.
Kualifikasi yang pernah kita dapatkan, misalnya sertifikat tes kemampuan bahasa asing maupun sertifikat lain, pun harus disertakan dalam CV.
Riwayat pendidikan tak kalah penting dalam CV agar perekrut tahu kita pernah bersekolah di mana dan meraih gelar pendidikan tertentu dari perguruan tinggi apa.
Terakhir, cantumkan nama lengkap dan kontak orang-orang yang dapat menjadi pemberi rujukan (reference) yang kita punya.
Bisa mantan atasan di kantor sebelumnya atau dosen yang dulu mengajar kita di kampus.
Yang jelas, pemberi rujukan harus dari kalangan profesional non-keluarga supaya mereka bisa memberikan penilaian objektif dan positif terhadap diri kita kepada pihak perekrut.
Baca Juga: First Jobber Pertama Gajian? Ini 5 Tips Efektif Atur Keuangan Pribadi
Yang Tidak Boleh Dicantumkan dalam CV
Setelah mengetahui do's-nya seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya, maka sekarang saatnya Kawan Puan perlu mengetahui apa saja larangan atau don'ts dalam menulis CV.
CV idealnya tidak mencantumkan hal-hal yang terlalu pribadi seperti agama atau nomor rekening tabungan.
Pengalaman bekerja yang tidak relevan dengan posisi yang dilamar juga tidak perlu dimasukkan dalam CV.
Alamat surel yang aneh atau bahkan ofensif juga dilarang keras dalam CV.
CV tidak boleh mengandung salah ketik atau salah ejaan kata sebab dapat memperburuk citra kita di mata perekrut.
Pastikan Hal-Hal Berikut Sebelum Mengirim CV
CV sebaiknya terdiri dari dua halaman, jadi CV harus dibuat dengan singkat, padat, dan jelas.
Baca dan periksa CV kita berulang-ulang untuk memastikan semua poin penting sudah dimasukkan dalam CV dan tidak ada salah ketik.
Supaya lebih akurat dan objektif, cobalah minta tolong ke kerabat atau teman untuk memeriksa CV kita.
Baca Juga: 6 Cara Mujur dan Jitu Agar Terhindar dari Jurang Investasi Bodong!
Tanya pula tanggapan mereka terhadap CV tersebut, apakah ada kekurangan atau sudah pas.
Simpanlah CV dalam format Word Document dan PDF.
Jika Kawan Puan memperbaharui CV pada Word Document, jangan lupa membuat PDF versi terbarunya, ya.(*)