Ahli Gizi Sebut Jumlah Kalori Diet Tya Ariestya Sangat Rendah, Apa Dampaknya?

Ratu Monita - Kamis, 4 Maret 2021
Ahli Gizi Sebut Jumlah Kalori Diet Tya Ariestya Sangat Rendah, Apa Dampaknya?
Ahli Gizi Sebut Jumlah Kalori Diet Tya Ariestya Sangat Rendah, Apa Dampaknya? Instagram/tyaariestya

Parapuan.co - Baru-baru ini, diet ala aktris Tya Ariestya menuai banyak komentar dari pada dokter dan ahli gizi yang dinilai termasuk dalam kategori very low calorie diet (VLCD).

Dalam buku dietnya yang berjudul The Journey of Fit Tya Ariestya, dituliskan bahwa kalori yang dikonsumsi untuk satu hari selama program diet hanya sebanyak 500 kalori.

Hal ini pun sontak membuat banyak para dokter dan ahli gizi turut berkomentar dengan pola diet yang dibuat oleh aktris yang berusia 34 tahun tersebut, salah satunya dr. Dion Haryadi.

Dalam cuitannya di twitter dr. Dion menuliskan bahwa asupan kalori sebanyak 500 kalori sudah termasuk dalam very low calorie diet.

Baca Juga: Berhasil Turun 25 Kg dalam 7 Bulan, Diet Tya Ariestya Timbulkan Pro Kontra, Ahli Gizi Tunjukkan Kejanggalan

"Asupan kalori sebesar 500kcal per hari termasuk sebagai VLCD (Very Low Calorie Diet) dan biasanya digunakan untuk penurunan berat badan cepat di bawah supervisi ahli gizi atau dokter gizi," tulis dr. Dion dalam akun twitternya yang dikutip PARAPUAN pada Kamis (4/3/2021).

dr. Dion juga menjelaskan bahwa pola diet seperti ini tidak bisa dilakukan untuk jangka panjang, hanya diperbolehkan saat berat badan sudah sampai target.

Selain itu, menurut dr. Dion, harus juga memastikan asupan kalori sebanyak 500 kalori sudah memenuhi kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Hal tersebut penting diperhatikan, mengingat defisit kalori yang dilakukan sangat besar dan VLCD sangat beresiko dalam menurunkan massa otot yang sulit dibangun.

Sebagai informasi, massa otot akan mempengaruhi metabolisme tubuh, sehingga saat massa otot menurun, metabolisme tubuh juga akan menurun.

Kurangnya asupan kalori yang dikonsumsi ini juga berbahaya bagi kondisi kesehatan tubuh.

"Konsumsi kalori di bawah BMR (Basal Metabolic Rate) juga berisiko mengganggu kerja organ-organ kita, mulai dari otak sampai sistem hormonal," tulis dr. Dion dalam akun twitternya pada Rabu (3/3/2021).

Baca Juga: Catat! 7 Sayuran Ini Baik Untuk Mengurangi Berat Badan Kamu lo

Sebagai informasi tambahan, mengutip dari laman Healthline, BMR atau basal metabolic rate adalah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk aktifitas basal (bernapas, mencerna makanan, memompa jantung, dan lain sebagainya)

Sehingga saat, asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh kurang maka akan mengganggu kinerja organ-organ tubuh.

Melakukan pola diet dengan VLCD ini juga memiliki kemungkinan sangat besar untuk mengembalikan berat badan ke awal sebelum diet.

Namun dengan kondisi yang lebih parah, yakni dengan keadaan massa otot yang sudah terbuang. Sehingga untuk bisa menurunkan berat badan kembali akan sangat sulit, menurut dr. Dion.

Pola diet ini juga tidak disarankan untuk jangka panjang karena dapat memicu eating disorder.

Eating disorder sendiri adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan obsesi terhadap makanan atau bentuk tubuh, jika tidak ditangani maka akan mempengaruhi kondisi kesehatan yang serius.

Baca Juga: Mengurangi Rasa Lapar dan 5 Manfaat Tersembunyi Lain Dark Chocolate

Satu hal lagi yang merugikan dari pola diet ini menurut dr. Dion adalah mindset setiap orang tentang diet yang selama ini keliru tak kunjung berubah.

"Dan yang paling merugikan tentu adalah mindset-mu yang gak berubah. Yang terjebak pingin turun cepat, yang menyalahkan makanan tertentu, yang akan mencari pola diet viral berikutnya saat kamu stuck," tambah dr. Dion.(*)

Sumber: Healthline,Twitter
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami