4 Teknik Pernafasan dan Pola Hidup untuk Sembuhkan Luka Otak Akibat Trauma

By Arintha Widya, Kamis, 31 Juli 2025

Teknik memulihkan diri dari luka otak akibat trauma.

Parapuan.co - Trauma bukan hanya menyisakan luka emosional—ia juga menimbulkan luka nyata di otak. Para ahli menyebutnya sebagai brain wound atau luka otak. Perubahan pada sistem saraf, jalur memori, hingga kimia otak akibat trauma bisa mengganggu keseimbangan hidup dan membuat proses penyembuhan terasa mustahil.

Namun, pendekatan holistik yang menggabungkan teknik pernapasan, puasa, dan yoga kini diakui bisa membantu otak memulihkan diri secara alami. Niraj Naik, seorang apoteker yang bertransformasi menjadi praktisi kesehatan holistik, memperkenalkan metode bernama Soma Breath—gerakan global yang telah membantu ribuan orang menata ulang sistem saraf dan emosi melalui nafas.

Berikut empat teknik utama yang terbukti membantu menyembuhkan luka trauma di otak dan kenapa pendekatan ini begitu efektif, sebagaimana informasi yang dilansir dari Your Tango!

1. Latihan Pernapasan Intermiten

Latihan yang disebut intermittent hypoxic training ini meniru pengalaman para pendaki gunung—menurunkan kadar oksigen secara sengaja dalam ritme pernapasan. Praktiknya mengombinasikan pernapasan ritmis dengan menahan napas, mirip teknik pranayama kuno.

Hasilnya? Tubuh memproduksi hormon-hormon bahagia seperti dopamin, serotonin, oksitosin, dan endorfin, serta mengaktifkan sel punca yang mendukung regenerasi otak. Ini adalah cara mengatur ulang sistem saraf tanpa perlu naik gunung—cukup lewat napas yang dikendalikan sendiri.

2. Puasa Intermiten untuk Penyembuhan Seluler

Puasa bukan sekadar menahan lapar. Ketika dilakukan dengan benar, khususnya saat dikombinasikan dengan latihan pernapasan pagi hari, tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri secara seluler.

Puasa memberi jeda kerja bagi mitokondria—"mesin energi" di dalam sel—untuk memperbarui diri dan membuang sel yang rusak. Ini adalah momen detoks alami tubuh, termasuk untuk otak yang terluka akibat trauma masa lalu.