Parapuan.co - Di era digital yang semakin maju, cinta tak lagi hanya bersemi lewat tatap muka, tetapi juga melalui layar-layar kecil di genggaman tangan. Banyak perempuan yang saat ini membuka hati melalui aplikasi kencan hingga media sosial.
Dalam kondisi rapuh dan penuh harapan, datanglah seseorang yang tampak sempurna, penuh perhatian, penyayang, dan seperti tahu persis apa kebutuhanmu.
Sayangnya, tak semua hubungan yang dimulai secara daring berujung bahagia. Di balik kata-kata manis dan janji masa depan, bisa jadi tersembunyi niat jahat yang mengincar bukan hanya hatimu, tapi juga uang, data pribadi, bahkan keselamatanmu.
Inilah yang disebut love scamming atau penipuan cinta secara digital. Jenis kejahatan ini bahkan terus meningkat jumlahnya dan banyak memakan korban, terutama perempuan.
Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi memaparkan bahwa modus yang dilakukan pelaku love scam bisa berawal dari perhatian manis hingga akhirnya mengeruk keuanganmu.
"Pelaku love scam biasanya membombardir korban dengan perhatian manis, lalu perlahan meminta uang. Jangan mudah percaya, apalagi kalau belum pernah bertemu langsung," ujar Meity Arianty dikutip dari Kompas.com.
Lantas, bagaimana langkah yang bisa dilakukan perempuan untuk terhindar dari bahaya love scamming? Menurut Meity, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membatasi unggahan informasi pribadi di media sosial.
Pasalnya, semakin banyak informasi pribadi yang dibagikan, maka semakin besar pula peluang pelaku untuk mendekati dan memanipulasi korban. "Kurangi unggahan yang bersifat pribadi. Itu bisa jadi celah bagi pelaku untuk masuk dan mengambil simpati," kata Meity.
Selain membatasi berbagi informasi di media sosial, kamu juga perlu berhati-hati dengan setiap rayuan manis yang diberikan. Jika seseorang yang baru dikenal secara online cepat sekali mengungkapkan rasa cinta atau memberi perhatian berlebihan, menurut Meity hal itu patut diwaspadai.
"Rayuan yang terlalu cepat dan intens biasanya bagian dari skenario love scam. Mereka membuat korban merasa spesial agar kepercayaan tumbuh cepat," ujar Meity.