7 Cara Komunikasi yang Bikin Hubungan dengan Pasangan Makin Hangat

By Tim Parapuan, Rabu, 30 April 2025

Pasangan suami istri sedang berkomunikasi

Parapuan.co - Sebagai perempuan, sering kali dihadapkan pada ekspektasi untuk menjadi pasangan yang pengertian, penyayang, dan mampu mengelola dinamika rumah tangga dengan baik. Namun, kenyataannya, membina komunikasi yang sehat dengan pasangan bukanlah hal yang selalu mudah. 

Bahkan dalam pernikahan yang terlihat harmonis, miskomunikasi bisa menjadi akar dari rasa lelah emosional, pertengkaran, atau bahkan jarak emosional yang tak terasa semakin terasa renggang dari waktu ke waktu.

Pernahkah kamu merasa sudah berusaha menyampaikan sesuatu dengan jelas, tapi justru disalahartikan? Atau kamu memilih diam karena setiap percakapan serius berakhir dengan defensif atau konflik? Ternyata hal ini banyak dirasakan oleh perempuan, dan kabar baiknya hal tersebut bisa diubah.

Mengutip dari CNA Lifestyle, ada cara-cara nyata untuk membangun kembali ruang komunikasi yang aman, jujur, dan penuh cinta. Simak caranya, karena Kawan Puan berhak atas hubungan yang saling memahami dan menghargai.

Dengarkan dengan empati untuk memahami

Ketika pasangan bercerita tentang pekerjaannya atau mengeluh soal sesuatu, cobalah untuk benar-benar hadir. Artinya, berhenti sejenak dari gawai, pekerjaan rumah, atau pikiran lain, dan dengarkan dengan niat untuk memahami, bukan untuk segera memberi solusi.

Dengarkan isi kalimatnya, perhatikan nada suaranya, bahkan bahasa tubuhnya. Jika kamu terbiasa merespons dengan cepat, sekarang saatnya menunda dulu jawaban dan berkata, “Kedengarannya kamu lelah banget, ya. Ceritain lagi, yuk.” Kalimat sederhana ini bisa membuatnya merasa dimengerti tanpa dihakimi.

Gunakan bahasa yang menyentuh, bukan menyudutkan

Sering kali, ketika perempuan merasa kesal atau kecewa, akan terpancing menyalahkan, dan mengatakan hal yang menyudutkan seperti, “Kamu tuh selalu cuek!” atau “Kenapa sih kamu enggak ngerti-ngerti juga?” Kata-kata seperti ini, meskipun wajar muncul saat emosi, akan tetapi cenderung membuat pasangan menjadi defensif. 

Baca Juga: Bukan Hanya Hubungan Intim, Ini 5 Bentuk Love Language Physical Touch