Memeluk Hewan Kesayangan Saat Sakit, Apakah Aman atau Berisiko?

Tim Parapuan - Kamis, 29 Mei 2025
Perempuan dengan hewan peliharaannya
Perempuan dengan hewan peliharaannya Freepik

Parapuan.co - Mencintai hewan peliharaan seperti anak sendiri barangkali bisa dibilang sudah jadi kebiasaan banyak perempuan. Perempuan cenderung memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan hewan peliharaan, dan banyak yang berperan sebagai pengasuh utama dalam rumah tangga.

Meskipun pelukan dari hewan peliharaan bisa memberikan kenyamanan emosional saat kita sedang sakit, ada baiknya membatasi kontak fisik secara langsung. Jika kamu menderita penyakit menular seperti flu, COVID-19, atau infeksi kulit, risiko penularan ke hewan peliharaan tetap ada.

Menurut American Veterinary Medical Association (AVMA), orang yang sedang sakit sebaiknya menghindari mencium, memeluk, atau berbagi tempat tidur dengan hewan peliharaan sampai sembuh. Hal ini bertujuan untuk mencegah potensi reverse zoonosis.

Tak hanya manusia yang bisa tertular dari hewan, tetapi hewan pun bisa terinfeksi dari manusia. Hal ini disebut reverse zoonosis, sebuah fenomena yang masih kurang dikenal masyarakat luas, meskipun sudah banyak dikaji dalam dunia ilmiah.

Mengutip dari CNA lifestyle, berikut beberapa contoh kasus nyata dan penjelasan ilmiahnya yang perlu kamu ketahui.

- COVID-19: Dalam jurnal Nature tahun 2020, melaporkan kasus di mana kucing, anjing, hingga singa dan harimau di kebun binatang terkonfirmasi positif SARS-CoV-2 setelah kontak dengan manusia yang terinfeksi. Penularan ini terutama terjadi dalam rumah tangga atau fasilitas tertutup seperti kebun binatang.

Walau transmisi balik dari hewan ke manusia masih sangat jarang dan belum terbukti kuat, para ilmuwan terus memantau kemungkinan mutasi lintas spesies.

- Influenza: Virus influenza musiman (seperti H1N1) diketahui dapat menular dari manusia ke anjing dan kucing. Dalam laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), disebutkan bahwa reverse zoonosis influenza berisiko menyebabkan virus bereplikasi dan bermutasi di tubuh hewan, menciptakan strain baru yang berpotensi membahayakan jika kembali ke manusia.

Baca Juga: 7 Alasan Pet Parents Bisa Jadi Pribadi yang Lebih Baik, Apa Saja?

Sumber: Berbagai sumber
Penulis:
Editor: Arintha Widya