Columbus juga menekankan pentingnya detail dalam mendukung akting para pemainnya. Ia mencontohkan, Celia Imrie selalu membawa sapu tangan kecil yang mungkin jarang terlihat di layar, tapi sangat membantu dirinya mendalami karakter.
Begitu pula dengan Ben Kingsley yang meminta tambahan properti di apartemen karakternya, meski detail itu tidak terekspos kamera. "Apapun yang bisa membuat aktor merasa nyaman dengan perannya, itu selalu jadi tujuan saya," kata Columbus.
Kolaborasi dengan RHS
Menyambut perilisan film, Netflix bekerja sama dengan Royal Horticultural Society (RHS) untuk menghadirkan pengalaman imersif bagi penonton. Pada 22 hingga 28 Agustus, lima taman RHS di Inggris bahkan menggelar Thursday Murder Club trail berupa permainan berburu petunjuk, papan bunga bertema, hingga pengalaman kuliner spesial di RHS Wisley.
Para pengunjung bisa mencicipi kue lemon ala Joyce atau sosis roll khas Ron yang terinspirasi dari karakter dalam film. Columbus yang hadir dalam peluncuran di RHS Wisley memuji konsep tersebut. "Pengalaman ini menghadirkan sensasi misteri pembunuhan sekaligus suasana indah yang menyegarkan," ungkapnya.
Selain The Thursday Murder Club, Columbus juga tengah menulis sekuel untuk dua film klasik tahun 1980-an, Gremlins dan The Goonies. Ia pun terlibat sebagai produser dalam kelanjutan Labyrinth karya Jim Henson.
Dengan gaya penyutradaraan yang menekankan keseimbangan antara hiburan visual, cerita, dan kenyamanan aktor, Chris Columbus sekali lagi membuktikan dirinya bukan sekadar “sutradara film keluarga”, melainkan pembuat film lintas generasi.
Baca Juga: Menampilkan Marsha Timothy, Intip Serba Serbi Film Tukar Takdir
(*)