Baca Juga: Aktivitas Seru di Rumah untuk Mengisi Libur Sekolah yang Bertepatan dengan Nataru 2024
1. Nature Hunt: Ajak anak berburu benda alam di taman atau halaman rumah, lalu mengelompokkan hasilnya berdasarkan ukuran atau bentuk. Psikolog Erica Rozmid menjelaskan, “Ini memberi kesempatan anak berinteraksi dengan alam secara mandiri, tetapi tetap dalam bimbingan orang tua.”
2. “Would You Rather?”: Bermain tanya jawab ringan, misalnya, "Lebih suka memecahkan masalah sendiri atau meminta bantuan?" Pertanyaan ini merangsang kreativitas dan cara berpikir kritis anak.
Slow Parenting: Menikmati Kehidupan Tanpa Tergesa-gesa
Gaya ini menekankan kesederhanaan, ketenangan, dan memberi ruang bagi anak untuk tumbuh alami.
1. Unplugged Afternoons: Satu sore tanpa gawai dan jadwal. Anak bebas memilih, entah itu berbaring di rumput atau melukis batu. Davis menekankan, "Momen kecil seperti ini menumbuhkan kreativitas sekaligus ketenangan."
2. Bake and Wait: Membuat kue atau roti bersama, lalu mengisi waktu tunggu dengan percakapan ringan. Proses ini melatih kesabaran sekaligus kedekatan emosional.
3. Mindful Nature Walk: Jalan santai tanpa tujuan jelas, biarkan anak menentukan arah sambil mengamati suara burung, tekstur daun, atau serangga kecil.
Menemukan Aktivitas yang Tepat
Tidak ada gaya parenting yang berlaku mutlak. Sebagian besar orang tua justru memadukan berbagai pendekatan sesuai kebutuhan anak.
Yang terpenting, aktivitas bersama anak sebaiknya memperkuat hubungan emosional, melatih kemandirian, dan tentu saja menghadirkan momen menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Baca Juga: 9 Ide Aktivitas Seru dan Bermanfaat untuk Anak Selama Libur Lebaran
(*)