Parapuan.co - Bagi banyak pekerja, pulang ke rumah setelah seharian bekerja tidak otomatis membuat pikiran langsung tenang. Tubuh memang sudah di rumah, tetapi sering kali otak masih sibuk memikirkan pekerjaan. Kondisi ini sering disebut dengan istilah work mode atau mode bekerja.
Hal ini wajar, karena menurut terapis pernikahan dan keluarga Saba Lurie, seperti melansir Real Simple, "Ketika kita bekerja, otak kita sangat aktif dan terlibat. Kita terus-menerus menyaring informasi, membuat ribuan keputusan kecil, serta menggunakan sistem logis dan intuitif untuk memecahkan masalah dan berinteraksi dengan orang lain."
Oleh karena itu, mempelajari cara mematikan mode kerja sama pentingnya dengan menyalakannya. Berikut ritual sederhana yang bisa membantu kamu benar-benar lepas dari urusan kantor dan kembali ke diri sendiri di rumah!
1. Buat Rutinitas 'Shut-Down'
Menutup laptop saja kadang tidak cukup. Dibutuhkan ritual kecil yang memberi sinyal pada otak bahwa pekerjaan selesai. Saba Lurie menjelaskan, "Ini bisa berupa menutup semua jendela di komputer, menutup laptop, lalu menyimpannya."
"Jika bekerja dari rumah, bayangkan seolah-olah kamu menidurkan laptop, bahkan bisa menutupinya dengan kain sebagai simbol," imbuhnya. Dengan begitu, otak akan lebih mudah beralih ke mode istirahat.
2. Mandi untuk Melepaskan Penat
Mandi bukan hanya rutinitas kebersihan, tetapi juga transisi psikologis. "Jika kamu ingin benar-benar bersantai, tidak ada yang mengalahkan mandi air hangat dan memakai piyama yang nyaman," kata Lurie.
Sebaliknya, jika ingin keluar bertemu teman, mengganti pakaian dengan outfit segar bisa memberi sinyal pada tubuh bahwa waktunya berganti suasana.
Baca Juga: Enggak Ada Lagi Kerjaan Numpuk, Ini Cara Bikin To-Do List Harian yang Efektif
3. Buat 'Daftar Tugas yang Sudah Selesai'
Alih-alih terus memikirkan apa yang belum dikerjakan, cobalah membuat catatan kecil berisi hal-hal yang berhasil kamu selesaikan hari itu. Lurie menyebut, "Daftar ‘sudah selesai’ membantu kita meninjau pencapaian hari itu. Lalu, memperbarui daftar pekerjaan untuk esok hari memberi penanda bahwa tugas hari ini sudah ditutup dan akan dilanjutkan besok dengan pikiran segar."
4. Lakukan Transisi Fisik
Selain ritual penutup, transisi fisik membantu tubuh merasa bahwa jam kerja sudah berakhir. Lurie menyarankan, "Ini bisa sesederhana mengganti pakaian setelah sampai rumah, berjalan sebentar di sekitar blok, atau mencuci tangan dengan penuh kesadaran. Tindakan kecil ini membantu sistem saraf mengenali bahwa hari kerja telah usai."
5. Tetapkan Batasan Waktu
Salah satu cara paling efektif agar tidak terus terjebak dalam mode kerja adalah disiplin dengan batas waktu. Kebiasaan ini akan melatih otak untuk menghargai waktu istirahat.
"Cobalah menetapkan batasan waktu yang jelas, misalnya tidak membuka email setelah jam 6 sore atau menjadikan hari Minggu sebagai hari bebas kerja," ujar Lurie.
Pada akhirnya, mengistirahatkan otak bukan hanya soal rasa nyaman sesaat, tapi juga tentang pemulihan jangka panjang.
Seperti yang ditegaskan Lurie, "Saat kita memberi izin pada pikiran untuk benar-benar menjauh dari pekerjaan, sistem saraf bisa menurunkan kewaspadaan dan keluar dari mode pemecahan masalah terus-menerus. Ini bukan hanya tentang merasa lebih baik saat itu juga, tapi juga menciptakan ruang mental untuk pemulihan."
Baca Juga: Studi Sebut Jam Kerja Panjang Bisa Mengubah Struktur Otak, Simak Penjelasannya
(*)