Apa yang Harus Dilakukan?
Rista memberikan beberapa strategi agar masyarakat tidak salah langkah menghadapi tren ini:
1. Jangan latah FOMO
"Naik terus bukan berarti harus ikut-ikutan. Kalau beli di puncak harga, risiko nyangkut juga lebih besar," jelas Rista. Ingat, tujuan investasi adalah mencapai target finansial, bukan sekadar ikut tren.
2. Diversifikasi tetap wajib
Meski emas dikenal sebagai pelindung nilai, emas bukanlah aset yang menghasilkan arus kas. Karena itu, jangan menaruh semua dana di emas. Kombinasikan dengan instrumen lain agar portofolio lebih seimbang.
3. Gunakan metode DCA (Dollar Cost Averaging)
Dengan strategi ini, investor membeli emas secara rutin dalam jumlah tertentu, tanpa peduli harga sedang naik atau turun. Cara ini bisa mengurangi stres menghadapi fluktuasi harga dan menjaga konsistensi investasi jangka panjang.
Rista menekankan, "Naiknya emas ke level tertinggi bukan tanda kita harus buru-buru beli, tapi tanda bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja."
Kenaikan emas hingga pecah rekor adalah sinyal adanya keresahan global, bukan sekadar momentum investasi instan. Bagi masyarakat, langkah paling bijak adalah tetap rasional, menghindari FOMO, menjaga diversifikasi, dan berpegang pada strategi jangka panjang.
Dengan begitu, emas bisa menjadi pelindung nilai yang efektif tanpa menjebak kita dalam risiko harga tinggi.
Baca Juga: Tips Memaksimalkan Investasi Emas, Berapa Lama Menyimpannya agar Cuan?
(*)