Infestasi kutu dalam jumlah banyak bisa membuat kucing kehilangan banyak darah hingga mengalami anemia. Kondisi ini ditandai dengan tubuh lemah, napas cepat, lesu, bahkan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Risiko anemia lebih tinggi pada anak kucing yang tubuhnya masih kecil dan rentan.
4. Infeksi Cacing Pita
Saat membersihkan diri, kucing bisa secara tidak sengaja menelan kutu yang sudah terinfeksi telur cacing pita. Begitu masuk ke dalam tubuh, telur menetas dan menempel pada dinding usus. Gejala yang mungkin terlihat adalah adanya butiran putih mirip biji beras di sekitar anus atau kotoran kucing. Meski jarang menyebabkan penyakit serius, infeksi ini bisa mengganggu kenyamanan kucing dan menimbulkan rasa gatal di area anus.
Pencegahan dan Penanganan
Mencegah jauh lebih mudah daripada mengobati. Meskipun kucing hanya tinggal di dalam rumah, ia tetap berisiko terkena kutu. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Rutin memeriksa bulu kucing dengan sisir kutu, terutama di area lipatan seperti ketiak, perut, dan pangkal ekor.
- Membersihkan rumah secara teratur dengan menyedot debu dan mencuci tempat tidur kucing untuk mencegah telur dan larva kutu berkembang.
- Perawatan lingkungan luar rumah seperti memotong rumput, membersihkan dedaunan, dan menggunakan bahan pengendali serangga yang aman bagi hewan.
- Menggunakan produk antiparasit khusus yang mampu membasmi kutu dewasa sekaligus menghentikan siklus hidupnya.
Kutu bukan hanya masalah estetika atau sekadar gatal pada kucing. Infestasi kutu bisa memicu alergi, menularkan bakteri, menyebabkan anemia, hingga menjadi perantara cacing pita.
Karena itu, menjaga kebersihan kucing dan lingkungannya sangat penting untuk mencegah bahaya yang lebih besar. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kucing bisa terhindar dari risiko kesehatan yang disebabkan oleh kutu.
Baca Juga: 5 Cara Menenangkan Kucing Peliharaan yang Stres, Pemilik Perlu Tahu
(*)