Parapuan.co - Kawan Puan, bulan Agustus selalu identik dengan semangat kemerdekaan, mengingatkan kembali kemenangan rakyat Indonesia dalam meraih kebebasan dari penjajahan panjang. Namun, di masa kini, ada bentuk kemerdekaan lain yang tak kalah penting untuk diperjuangkan, yakni kemerdekaan finansial.
Jika dulu rakyat berjuang di medan perang, maka kini masyarakat harus berjuang di “medan ekonomi”. Tantangan berupa kebutuhan hidup yang semakin tinggi, tekanan utang, hingga kekhawatiran akan masa depan membuat kemerdekaan finansial menjadi sesuatu yang mendesak.
Kemerdekaan finansial bisa diraih ketika seseorang menata keuangan sejak dini, memanfaatkan peluang investasi, dan memiliki perlindungan finansial. Ketiga hal ini memungkinkan setiap orang untuk mengibarkan “bendera kemerdekaan finansialnya sendiri”, bahkan sebelum masa pensiun.
Fakta Lansia dan Kemandirian Finansial
Sayangnya, seperti dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN, kondisi di lapangan masih jauh dari ideal. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam “Statistik Penduduk Lanjut Usia 2023”, sebanyak 53,9% lansia di Indonesia masih harus bekerja karena keterbatasan finansial. Hanya 5% lansia yang mampu memenuhi kebutuhan hidup dari uang pensiun, dan sangat sedikit yang memiliki tabungan sebagai perlindungan finansial.
Menanggapi kondisi ini, Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communications Allianz Life Indonesia, menuturkan, "Di tengah kondisi ekonomi yang pelik, merdeka secara finansial terlihat hanya sebatas angan-angan yang sulit untuk dikejar. Namun, masalah utama ini pada dasarnya disebabkan oleh mindset dan persiapan pengelolaan finansial yang tepat."
"Selaras dengan salah satu value Allianz, growth mindset, kami akan terus mengedukasi masyarakat Indonesia dan mendukung mereka dalam menemukan serta memaksimalkan segala peluang. Ini menjadi bagian dari misi kami untuk melindungi banyak orang dalam mencapai kesejahteraan finansial di masa depan hingga masa tua nanti," imbuhnya.
Literasi dan Edukasi Finansial
Sebagai upaya meningkatkan literasi masyarakat, Allianz Indonesia rutin mengadakan program edukasi keuangan. Salah satunya melalui acara Ngobrol Bareng Allianz Citizens (NgobrAZ) bertajuk “Financial Independence at 50: Real Life or Fantasy”. Dalam kesempatan ini, Allianz menghadirkan Annisa Steviani, seorang certified financial planner, untuk membahas strategi meraih kemerdekaan finansial di masa pensiun.
Baca Juga: Bahaya Judi Online Mengancam Finansial dan Mental, Ini Cara Melawannya
Menurut Annisa, kemerdekaan finansial berarti memiliki kebebasan menentukan gaya hidup yang diinginkan: bebas dari utang, memiliki rumah, dana darurat, asuransi, serta mampu hidup layak tanpa harus terus bekerja.
Tiga Komponen Penting Kemerdekaan Finansial
Annisa menegaskan ada tiga komponen utama yang harus dipenuhi agar seseorang meraih kemerdekaan finansial:
- Aset – dikumpulkan dan diinvestasikan selama usia produktif.
- Pendapatan pasif – dihasilkan dari investasi untuk menopang kehidupan di masa pensiun.
- Asuransi – memberikan perlindungan terhadap aset dan risiko finansial yang tidak terduga.
Untuk mencapai ketiga hal ini, tahapan pengelolaan keuangan dapat dimulai dari:
- Memenuhi kebutuhan dasar, termasuk dana darurat dan asuransi.
- Manajemen utang agar tidak membebani keuangan jangka panjang.
- Membangun aset melalui tabungan dan investasi.
- Menjaga harta agar bisa diwariskan.
Strategi Pengelolaan Keuangan Sesuai Siklus Hidup
1. Usia Produktif (20–50 tahun)
- Catat dan kelola pengeluaran sesuai prioritas.
- Alokasikan penghasilan untuk dana darurat, pendidikan anak, dana pensiun, dan investasi.
Mulai berinvestasi, misalnya deposito (return ±4% per tahun), SBN (return ±6% per tahun), hingga reksa dana atau saham sesuai tujuan:
- Jangka pendek (1–3 tahun): tabungan, reksa dana pasar uang.
- Jangka menengah (3–5 tahun): reksa dana pendapatan tetap.
- Jangka panjang (>5 tahun): reksa dana saham, ETF, saham, atau modal bisnis.
2. Usia Jelang Pensiun (50–58 tahun)
- Nikmati stabilitas finansial dari tabungan dan investasi yang sudah dibangun.
- Tetap sisihkan dana untuk pensiun dan tambah proteksi kesehatan.
- Siapkan asuransi jiwa sebagai persiapan warisan.
3. Usia Pensiun (>60 tahun)
- Nikmati hasil investasi dan pendapatan pasif, misalnya dari usaha properti, deposito, SBN, atau DPLK.
- Mulai merencanakan pembagian warisan kepada anak-anak.
Kunci utama meraih kemerdekaan finansial adalah disiplin mengalokasikan penghasilan, membangun aset melalui investasi, serta melindungi diri dengan asuransi. Dengan strategi yang tepat sesuai usia dan kebutuhan, setiap orang berpeluang mencapai kemerdekaan finansial di masa depan.
Baca Juga: Darurat Finansial yang Bisa Disiapkan saat Negara Sedang Tak Baik-Baik Saja
(*)