Mengapa Seseorang Mudah Terprovokasi Informasi di Media Sosial?

Saras Bening Sumunar - Kamis, 4 September 2025
Alasan seseorang mudah terprovokasi informasi di media sosial.
Alasan seseorang mudah terprovokasi informasi di media sosial. P. Kijsanayothin

Parapuan.co - Di tengah situasi Indonesia yang memanas, media sosial menjadi ladang informasi sekaligus medan perdebatan. Berita politik, konflik sosial, dan isu sensitif lainnya menyebar begitu cepat, membuat banyak orang ikut terbawa arus opini publik.

Tanpa disadari, kamu mungkin pernah marah, kesal, atau terpancing emosi hanya karena membaca satu unggahan atau komentar di media sosial. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari kombinasi faktor psikologis, algoritma media sosial, dan kondisi sosial-politik yang sedang tidak stabil.

Mari kita bahas secara lebih dalam kenapa hal ini bisa terjadi, serta bagaimana cara mengendalikan diri agar tidak mudah terprovokasi.

Mengapa Kita Mudah Terprovokasi Informasi di Media Sosial?

Media sosial tidak hanya menjadi tempat berbagi informasi, tetapi juga dirancang untuk memicu interaksi dan keterlibatan pengguna. Algoritma platform seperti Facebook, Instagram, X (Twitter), dan TikTok secara otomatis menampilkan konten yang paling memancing emosi, seperti kemarahan, ketakutan, atau kesedihan.

Semakin tinggi tingkat keterlibatan emosionalmu, semakin besar pula peluang konten tersebut tersebar luas. Akibatnya, kamu lebih sering terpapar berita atau unggahan yang kontroversial, membuat risiko terprovokasi menjadi lebih besar.

Hal ini juga disampaikan oleh Dr. Aaron Balick, seorang psikiater. Menurutnya seperti dilansir dari laman BBC Science Focus, "Kapasitas penularan emosi berupa kemarahan telah meningkat."

"Dan adanya media sosial membuat kemarahan menyebar di antara masyarakan dengan lebih mudah," lanjutnya. Dalam konteks Indonesia saat ini, di mana tensi politik sedang meningkat dan isu-isu sensitif kerap menjadi perbincangan, masyarakat menjadi lebih mudah terbawa arus emosi.

Ditambah lagi, munculnya hoaks dan propaganda membuat situasi semakin kompleks. Kondisi ini memunculkan efek domino, semakin banyak orang bereaksi secara emosional, semakin besar pula peluang opini salah kaprah menyebar luas.

Baca Juga: Situasi Nasional Memanas, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah Terprovokasi

Sumber: BBC Science Focus Magazine
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini