10 Perbedaan Mindset Keuangan Orang Kaya dan Miskin Menurut Robert Kiyosaki

Parapuan.co - Robert Kiyosaki, penulis buku legendaris Rich Dad Poor Dad, sering menegaskan bahwa kekayaan bukan semata soal gaji besar. Perbedaan utamanya terletak pada cara pandang terhadap uang dan keputusan sehari-hari. Sering kali, apa yang membedakan orang kaya dan miskin adalah pola pikir tersebut.

Berikut 10 perbedaan mindset yang menurut Kiyosaki membuat orang kaya bisa terus menumbuhkan kekayaan, sementara orang miskin sering terjebak di tempat yang sama seperti melansir New Trader U via Kontan.co.id.

1. Uang Sebagai Alat vs Uang untuk Dibelanjakan

Orang kaya melihat uang sebagai alat untuk bekerja bagi mereka, misalnya lewat investasi atau bisnis. Orang miskin langsung membelanjakan uang yang didapat untuk barang atau hiburan, tanpa berpikir jangka panjang.

2. Banyak Sumber Pendapatan vs Satu Gaji

Orang kaya membangun beberapa sumber penghasilan, seperti properti, saham, atau usaha sampingan. Sementara orang miskin bergantung pada satu gaji. Jika gaji berhenti, maka berhenti pula arus uangnya.

3. Membeli Aset vs Membeli Kewajiban

Yang kaya membeli aset yang menambah uang ke kantong, seperti bisnis atau properti sewa. Sedangkan di miskin sering salah paham, mengira mobil baru atau rumah pribadi adalah aset, padahal justru menambah biaya.

4. Belajar Seumur Hidup vs Berhenti Setelah Sekolah

Baca Juga: 11 Kebiasaan Keuangan Konyol yang Diam-Diam Bisa Bikin Rezeki Lancar

Orang kaya: terus belajar tentang keuangan, tren bisnis, dan cara berinvestasi. Orang miskin: merasa cukup dengan ijazah, lalu berhenti mengembangkan diri.

5. Risiko Terukur vs Takut Risiko

Orang kaya berani ambil risiko, tapi dihitung dengan matang. Kalaupun gagal, mereka belajar. Orang miskin lebih takut rugi daripada berharap untung, sehingga tidak pernah mencoba peluang.

6. Memanfaatkan Aturan Pajak vs Membayar Pajak Tinggi

Orang kaya tahu cara legal memanfaatkan aturan pajak lewat bisnis atau investasi. Di sisi lain, orang miskin hanya mengandalkan gaji sehingga membayar pajak lebih besar tanpa keuntungan tambahan.

7. Berteman dengan Sukses vs Lingkaran yang Sama

Orang kaya: membangun jaringan dengan orang-orang sukses yang memberi inspirasi dan peluang. Orang miskin: cenderung tetap bersama lingkungan yang punya pola pikir terbatas.

8. Gunakan Waktu untuk Bangun Sistem vs Tukar Waktu dengan Uang

Orang kaya: membangun sistem yang menghasilkan uang bahkan saat mereka tidak bekerja. Orang miskin: hanya mendapat uang jika bekerja. Saat berhenti, penghasilan ikut berhenti.

Baca Juga: 4 Fondasi Keuangan Penting untuk Hadapi Risiko Penyakit Kritis

9. Masalah Jadi Peluang vs Masalah Jadi Hambatan

Orang kaya: melihat masalah sebagai kesempatan menciptakan solusi yang bisa mendatangkan uang. Orang miskin: menganggap masalah sebagai beban, bukan peluang.

10. Fokus Jangka Panjang vs Kepuasan Sesaat

Orang kaya: rela menunda kesenangan demi hasil lebih besar di masa depan. Orang miskin: lebih memilih belanja untuk kepuasan instan, walau itu menghambat masa depan finansial.

(*)