Orang kaya: terus belajar tentang keuangan, tren bisnis, dan cara berinvestasi. Orang miskin: merasa cukup dengan ijazah, lalu berhenti mengembangkan diri.
5. Risiko Terukur vs Takut Risiko
Orang kaya berani ambil risiko, tapi dihitung dengan matang. Kalaupun gagal, mereka belajar. Orang miskin lebih takut rugi daripada berharap untung, sehingga tidak pernah mencoba peluang.
6. Memanfaatkan Aturan Pajak vs Membayar Pajak Tinggi
Orang kaya tahu cara legal memanfaatkan aturan pajak lewat bisnis atau investasi. Di sisi lain, orang miskin hanya mengandalkan gaji sehingga membayar pajak lebih besar tanpa keuntungan tambahan.
7. Berteman dengan Sukses vs Lingkaran yang Sama
Orang kaya: membangun jaringan dengan orang-orang sukses yang memberi inspirasi dan peluang. Orang miskin: cenderung tetap bersama lingkungan yang punya pola pikir terbatas.
8. Gunakan Waktu untuk Bangun Sistem vs Tukar Waktu dengan Uang
Orang kaya: membangun sistem yang menghasilkan uang bahkan saat mereka tidak bekerja. Orang miskin: hanya mendapat uang jika bekerja. Saat berhenti, penghasilan ikut berhenti.
Baca Juga: 4 Fondasi Keuangan Penting untuk Hadapi Risiko Penyakit Kritis
9. Masalah Jadi Peluang vs Masalah Jadi Hambatan
Orang kaya: melihat masalah sebagai kesempatan menciptakan solusi yang bisa mendatangkan uang. Orang miskin: menganggap masalah sebagai beban, bukan peluang.
10. Fokus Jangka Panjang vs Kepuasan Sesaat
Orang kaya: rela menunda kesenangan demi hasil lebih besar di masa depan. Orang miskin: lebih memilih belanja untuk kepuasan instan, walau itu menghambat masa depan finansial.
(*)