Senada dengan itu, Tao Tsuchiya menambahkan bahwa perjalanan Usagi di musim ketiga sangat dipengaruhi oleh apa yang sudah ia alami sebelumnya.
"Semua pengalaman Usagi di dua musim pertama membentuk dirinya saat ini. Karena musim ketiga menampilkan cerita orisinal, saya sering kembali menonton musim-musim sebelumnya agar bisa memahami setiap detail perkembangan karakter," katanya.
Selain menampilkan konflik emosional, musim terbaru Alice in Borderland juga memamerkan permainan yang lebih sadis. Yamazaki menyoroti satu adegan menegangkan yang terjadi di sebuah kuil pada malam hari, di mana panah api menghujani para pemain. Adegan tersebut, menurutnya, merupakan momen ikonik dari manga asli yang kini dihidupkan lewat teknologi VFX mutakhir.
"Ketika saya membaca manga-nya, adegan panah api itu langsung membuat saya terpana. Saat melihat naskah, saya tahu inilah momen yang akan sangat diingat penonton," kata Yamazaki penuh antusias.
Tsuchiya pun mengajak penonton untuk memberi perhatian pada adegan dadu berwarna-warni yang ditampilkan dalam trailer. Baginya, permainan itu merangkum esensi Alice in Borderland ke dalam keputusasaan, perjuangan, dan keinginan untuk terus hidup.
"Seiring para pemain semakin terdesak, emosi mereka pun semakin intens. Inilah Alice in Borderland yang sesungguhnya," jelasnya.
Sepanjang permainan berlangsung, para peserta terus-menerus dipaksa hingga ke batas kemampuan.
Intensitas ketegangan semakin meningkat, menampilkan rangkaian permainan yang unik, mendebarkan, dan penuh kejutan. Para penggemar pun diyakini akan sulit berpaling dari tiap episode.
Baca Juga: Rangkuman 17+8 Tuntutan Rakyat dengan Deadline 5 September 2025