Aksi Heroik Emak-Emak di Tengah Demo, Buktikan Keberanian Perempuan Melawan Ketidakadilan

Tim Parapuan - Rabu, 3 September 2025
(Dok. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho (Kiri), Tiktok.com/@nakal_dikit12 (Tengah), Tiktok.com/@pekanbarut)

4. Aksi Emak-Emak Berani Membukarkan Massa

Di tengah situasi panas, keberanian emak-emak bukan hanya terlihat dalam aksi protes di depan gedung dewan. Di tempat lain, seorang ibu bahkan berani menghadang massa yang hendak menjarah rumah politisi Ahmad Sahroni. Ia mengaku hanya takut jika aksi itu memicu kebakaran akibat aliran listrik yang bisa berimbas ke rumah-rumah warga lain.

"Jaga lingkungan kita, mereka sementara pendemo yang menghancurkan yang anarkis, mereka akan pergi, kita kebingungan," tambahnya dikutip dari laman Tribun Video.

Sikap tersebut menuai apresiasi karena memperlihatkan bagaimana naluri seorang ibu lebih memilih keselamatan banyak orang daripada rasa takutnya sendiri. Tindakan spontan itu menjadi bukti bahwa emak-emak bisa menjadi garda terdepan menjaga ketertiban di tengah situasi kacau.

Fenomena emak-emak di jalanan ini tidak hanya dipandang sebagai bagian dari demonstrasi, melainkan juga sinyal kuat bahwa keresahan sosial telah menembus dinding rumah tangga. Saat ibu-ibu ikut bicara, itu menandakan persoalan bangsa sudah benar-benar masuk ke ruang keluarga.

Kondisi Indonesia yang saat ini dipenuhi gelombang protes dari berbagai daerah juga menunjukkan semakin tingginya ketidakpuasan publik. Tidak hanya itu, kehadiran emak-emak juga menegaskan bahwa perjuangan rakyat bukan hanya milik kaum muda. Para ibu, yang sehari-hari bergulat dengan kebutuhan keluarga, merasa terdorong untuk turun ke jalan karena menyadari bahwa masa depan anak-anak mereka sedang dipertaruhkan.

Aksi heroik emak-emak ini pun mengundang simpati luas di media sosial. Keberanian para ibu ini dianggap sebagai “tamparan keras” bagi elit politik yang kerap abai. Dukungan terus mengalir, seakan menegaskan bahwa suara ibu-ibu akan menjadi kekuatan moral dalam setiap gerakan rakyat.

Jika situasi ini terus diabaikan, bukan tidak mungkin gelombang emak-emak akan menjelma menjadi kekuatan sosial yang sulit dibendung. Bukan hanya karena jumlah mereka besar, tetapi karena dorongan mereka lahir dari naluri seorang ibu yang ingin melindungi anak-anaknya.

Baca Juga: Ada Mahasiswi hingga Ibu-Ibu, Mengapa Suara Perempuan Penting dalam Aksi Sosial?

(*) 

Putri Renata

Sumber: Tribun Video,TikTok,Tribun Priangan
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri