Selain itu, jangan sampai dana darurat dibiarkan kosong setelah dipakai. "Kalau dana darurat sudah dipakai, ditambah lagi, jangan dibiarkan kosong," tegas Rista.
4. Memiliki Proteksi Asuransi yang Tepat
Asuransi adalah salah satu instrumen penting untuk menjaga keuangan tetap stabil. Baik itu asuransi jiwa, kesehatan, maupun penyakit kritis, semuanya perlu disesuaikan dengan kondisi finansial keluarga. Tidak ada angka baku, namun menurut Rista, besaran premi sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan.
"Kalau misalnya ternyata baru punya 5% dari keuangan sekarang untuk asuransi penyakit kritis, nggak apa-apa juga. Lebih baik punya daripada nggak sama sekali," saran Rista.
Selain itu, Rista menekankan pentingnya melakukan review polis secara berkala. "Asuransi jiwa, kesehatan, maupun penyakit kritis idealnya minimal 3 tahun sekali di-review," ujarnya.
Alasannya, seiring bertambahnya usia, risiko kesehatan meningkat, begitu pula dengan aset dan tanggungan keluarga.
Menuju Keuangan yang Lebih Kuat
Setelah empat fondasi keuangan ini kokoh, barulah keluarga bisa lebih leluasa membicarakan tujuan keuangan jangka pendek, menengah, hingga panjang. Investasi menjadi langkah berikutnya setelah kebutuhan dasar keuangan dan proteksi terpenuhi.
Rista juga memperkenalkan inovasi layanan asuransi digital seperti aplikasi Fortify dari MSIG Life, yang memungkinkan personalisasi perlindungan, kemudahan menambah anggota keluarga, serta akses proteksi 24 jam. Hal ini menjadi salah satu solusi agar masyarakat bisa mendapatkan proteksi yang lebih simpel, fleksibel, dan sesuai kebutuhan.
Dengan empat fondasi keuangan ini, keluarga tidak hanya lebih siap menghadapi risiko penyakit kritis, tetapi juga bisa menjaga kestabilan finansial jangka panjang.
Baca Juga: Mengapa Penting Memiliki Asuransi Penyakit Kritis Sejak Muda? Ini Jawabannya
(*)