10 Rahasia Gaya Hidup Orang Asia Tenggara Ini Bisa Bikin Awet Muda

Arintha Widya - Senin, 25 Agustus 2025
Gaya hidup orang di Asia Tenggara yang bikin awet muda.
Gaya hidup orang di Asia Tenggara yang bikin awet muda. Keeproll

Parapuan.co - Setiap daerah memiliki kearifan lokal dalam menjaga kesehatan dan kebugaran. Di Asia Tenggara, masyarakatnya dikenal punya kebiasaan hidup yang sederhana, alami, sekaligus penuh makna. Tak heran, banyak wisatawan yang pulang dengan kesan bahwa orang-orang di kawasan ini tampak bugar, segar, bahkan awet muda meski usia mereka sudah lanjut.

Salah satu wisatawan tersebut adalah seorang penulis e-book berjudul Extending Life and Healthspan yang juga lulusan Harvard, Michael Hunter, MD yang membagikan rahasia gaya hidup khas orang Asia Tenggara setelah ia mengunjungi Singapura hingga Malaysia.

Apa rahasia gaya hidup yang ia maksud? Berikut 10 gaya hidup khas Asia Tenggara yang bisa menjadi inspirasi kita untuk hidup lebih sehat dan berumur panjang, seperti dirangkum dari Your Tango.

1. Makan sampai 80% kenyang

Prinsip ini mirip dengan filosofi Jepang hara-hachi-bu. Di kedai-kedai hawker Penang, Malaysia, masyarakat terbiasa makan secukupnya. Porsi sederhana, dinikmati perlahan, dan sering kali dalam suasana sosial. Pertanyaan penting yang bisa kita tiru: “Apakah saya benar-benar butuh suapan terakhir ini, atau hanya mencari rasa nyaman semu?”

2. Berkeringat setiap hari

Di iklim tropis seperti Sabah, mustahil untuk tidak berkeringat. Tapi justru itulah keuntungannya: tubuh punya kesempatan untuk detoks alami. Banyak orang memilih jalan kaki atau aktivitas ringan tanpa pendingin ruangan berlebihan. Keringat ternyata salah satu penyembuh alami yang paling sunyi tapi efektif.

3. Pagi adalah waktu sakral

Di Gaya Island, orang-orang mengawali hari dengan tai chi, berjalan tanpa alas kaki di tepi laut, atau sekadar menyeruput kopi tanpa distraksi ponsel. Penelitian membuktikan, 30 menit ketenangan di pagi hari dapat meningkatkan suasana hati dan daya ingat. Hidup terasa lebih terarah, bukan sekadar autopilot.

Baca Juga: Gaya Hidup YONO: Tanda Perempuan Mandiri Siap Sambut Masa Pensiun

4. Lepas alas kaki, lepaskan beban pikiran

Memasuki rumah, kuil, bahkan beberapa kafe di Asia Tenggara, sepatu selalu dilepaskan. Ternyata, momen ini bukan sekadar etika, tapi juga ritual kecil untuk bernapas sejenak, menenangkan diri, lalu melangkah dengan ringan.

5. Meneladani gerak para lansia

Di Kuching, terlihat perempuan berusia 80-an membawa belanjaan, berhenti sejenak memberi hormat di kuil, lalu menaiki tangga tanpa kesulitan. Penuaan di Asia Tenggara tidak dipandang sebagai kemunduran, melainkan kesinambungan. Ada keluwesan dan keanggunan yang lahir dari aktivitas sehari-hari.

6. Gunakan tangan lebih sering

Makan dengan tangan masih menjadi tradisi di banyak daerah Asia Tenggara. Penelitian menunjukkan, kebiasaan ini dapat meningkatkan kenikmatan makan karena kita lebih hadir dan terkoneksi dengan makanan. Ritual sederhana yang memberi rasa puas lebih mendalam.

7. Keindahan yang fungsional

Dari cangkir teh hingga sandal, banyak benda sehari-hari dirancang dengan kesederhanaan dan keanggunan. Bukan untuk mewah-mewahan, melainkan agar fungsional dan indah sekaligus. Filosofi ini mendorong hidup lebih tertata, minim barang tak berguna, dan penuh penghargaan pada hal kecil.

8. Jalan kaki, meski harus lebih jauh

Baca Juga: Gaya Hidup Titiek Puspa Sejak Usia 30-an yang Membuat Tampak Awet Muda

Orang tua di Penang memilih tangga ketimbang lift. Di Singapura, banyak orang santai berjalan dalam gerimis tanpa tergesa. Jalan kaki, ternyata, adalah kunci sederhana untuk memperpanjang umur. Kecepatan 3 mil per jam bisa jadi titik awal untuk menjaga vitalitas.

9. Kebersamaan adalah prioritas

Di banyak rumah Asia Tenggara, hidup multigenerasi adalah hal lumrah. Kakek ikut menemani cucu bermain, remaja ikut beribadah dengan keluarga besar, dan makan bersama jadi rutinitas. Penelitian menunjukkan, kesepian mempercepat penuaan otak, sementara komunitas dan tawa bersama bisa memperlambatnya.

10. Istirahat dianggap serius

Di beberapa kota, toko-toko tutup pada siang hari. Hammock bukan sekadar untuk wisatawan, tapi juga cara masyarakat lokal beristirahat. Bagi mereka, istirahat bukanlah kemalasan, melainkan ritme alami. Studi besar tahun 2022 menunjukkan, jeda istirahat singkat dan teratur dapat memperlambat penuaan otak dan meningkatkan daya ingat.

Hidup Awet Muda ala Asia Tenggara

Tidak semua kebiasaan ini bisa langsung kita tiru di luar Asia Tenggara. Namun, pesan pentingnya jelas: perlambat ritme hidup, dengarkan tubuh, dan rayakan penuaan sebagai anugerah.

Alih-alih mencari produk anti-aging mahal, mungkin sudah saatnya kita menengok gaya hidup sederhana masyarakat Asia Tenggara.

Karena kadang, rahasia awet muda bukan soal menolak usia, melainkan bagaimana kita merayakan setiap tahap kehidupan dengan tenang, sehat, dan penuh makna.

Baca Juga: Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan dengan 3 Hal Berikut Ini

(*)

Sumber: Your Tango
Penulis:
Editor: Arintha Widya