Aikido dikenal sebagai bela diri paling damai karena tidak fokus pada serangan, melainkan mengalihkan serangan lawan. Gerakannya relatif sederhana, sehingga cocok untuk pemula yang ingin mengenal dasar-dasar bela diri dengan aman. Selain itu, aikido membantu anak belajar menenangkan diri dan menjaga keseimbangan emosi.
5. Muay Thai: 'Senjata dari Seluruh Tubuh'
Muay Thai atau tinju Thailand menggunakan seluruh tubuh sebagai senjata: tangan, kaki, siku, dan lutut. Meskipun terkenal cukup keras, latihan di kelas anak-anak biasanya difokuskan pada teknik dasar, kekuatan tubuh, dan pengendalian diri. Tidak ada tingkatan sabuk seperti di bela diri lain, sehingga anak bisa belajar menetapkan target pribadi sesuai kemampuannya.
6. Judo: 'Gentle Way'
Dalam judo, anak belajar teknik bantingan dan kuncian dengan tujuan menjatuhkan atau mengendalikan lawan. Lebih dari sekadar fisik, judo menekankan nilai kerja keras, kehormatan, dan sportivitas. Anak yang berlatih judo biasanya memiliki fisik yang sangat kuat sekaligus mental yang tangguh.
7. Gulat (Wrestling)
Sebagai salah satu olahraga tertua di dunia, gulat memiliki dua gaya utama: Greco-Roman dan Freestyle. Meski latihan cukup berat, gulat mampu meningkatkan kondisi fisik, daya tahan, serta rasa kebersamaan. Anak-anak yang mulai berlatih gulat sejak dini seringkali bertahan hingga remaja karena terbiasa dengan pola latihan yang menantang.
Bela diri memberikan banyak manfaat bagi anak: meningkatkan kesehatan fisik, mengasah konsentrasi, menanamkan disiplin, hingga membangun rasa percaya diri. Pilihan terbaik tergantung pada minat anak serta kenyamanan mereka saat berlatih.
Sebelum memutuskan, orang tua bisa mencoba beberapa kelas percobaan untuk melihat kecocokan. Yang terpenting, pastikan anak merasa senang, aman, dan termotivasi untuk terus belajar. Apapun pilihannya, olahraga bela diri dapat menjadi bekal berharga bagi perkembangan fisik dan mental anak.
Baca Juga: Dangal 2 Dibahas Usai Pegulat Perempuan India Vinesh Phogat Masuk Final Olimpiade 2024
(*)