“Jika mereka dari kecil sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk, maka ke depannya, mereka akan lebih tahu cara bersikap (terhadap lingkungan),” kata Kirana
Baca Juga: Menciptakan Lingkungan Ramah Ibu Menyusui Sesuai Rekomendasi WHO
Kesadaran menjaga lingkungan sebaiknya juga ditanamkan sejak usia dini agar menjadi kebiasaan yang terbawa hingga dewasa. Orangtua memiliki peran penting dalam hal ini, terutama sebagai teladan utama bagi anak-anak. Dengan mengajarkan tindakan sederhana namun berdampak besar, generasi penerus bisa tumbuh dengan sikap peduli terhadap kelestarian bumi.
Dilansir dari Kompas.com, kebiasaan sederhana yang kita tanamkan hari ini bisa menjadi fondasi kuat agar mereka tumbuh menjadi individu yang sadar dan bertanggung jawab terhadap alam.
Menghabiskan Makanan
Salah satu langkah kecil yang bisa dimulai dari rumah adalah membiasakan anak untuk menghabiskan makanan. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa sisa makanan menyumbang 40,9 persen dari total sampah nasional pada 2022. Dengan membiasakan anak mengonsumsi makanan tanpa tersisa, mereka bukan hanya belajar menghargai makanan, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi timbulan sampah organik.
Membuang Sampah pada Tempatnya
Selain itu, mengajarkan anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya juga penting. Kebiasaan sederhana ini membuat sampah lebih mudah diolah kembali melalui proses daur ulang. Lebih jauh, anak-anak juga akan memahami bahwa membuang sampah sembarangan dapat mencemari lingkungan serta menjadi sumber penyakit. Dengan begitu, kepedulian mereka terhadap kebersihan lingkungan akan tumbuh sejak dini. berpartisipasi.
Menanam Pohon
Tidak kalah penting, kegiatan menanam pohon juga bisa menjadi pengalaman menyenangkan bagi anak. Pohon tidak hanya menghasilkan oksigen, tetapi juga berfungsi menyaring udara serta menjaga kualitas air tanah. Mengajak anak menanam pohon di halaman rumah atau lingkungan sekitar dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab mereka terhadap kelestarian alam sekaligus memberikan pengalaman belajar yang berharga.
Menggunakan Produk yang Bisa Dipakai Berulang
Penggunaan wadah yang bisa dipakai berulang juga perlu diperkenalkan. Sampah plastik yang sulit terurai merupakan salah satu masalah besar bagi lingkungan, baik di darat maupun laut. Dengan membiasakan anak menggunakan botol minum, wadah makanan, hingga kantong belanja guna ulang, mereka akan terbiasa untuk mengurangi plastik sekali pakai. Hal sederhana ini dapat menjadi kebiasaan positif yang berdampak panjang.
Lebih jauh, orangtua juga bisa mengaitkan kebiasaan tersebut dengan nilai-nilai kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengaitkan pentingnya hemat dan bersyukur dengan menghabiskan makanan, atau menghubungkan kegiatan menanam pohon dengan rasa cinta pada alam. Dengan pendekatan yang menyenangkan, anak-anak akan lebih mudah menerima nilai-nilai tersebut tanpa merasa digurui.
Namun, semua ajaran ini akan lebih bermakna jika orang tua juga menjadi teladan. Anak-anak belajar lebih cepat melalui contoh nyata yang diberikan orang tua. Jangan sampai mengajarkan anak mengurangi plastik sekali pakai, tetapi kita sendiri masih menggunakannya tanpa pikir panjang.
Membangun kepedulian lingkungan pada anak bukanlah hal yang instan, melainkan proses jangka panjang. Oleh karena itu, orang tua memang perlu sabar, konsisten, dan kreatif dalam memberikan contoh maupun penjelasan. Gunakan cara-cara yang menyenangkan, misalnya melalui permainan edukatif, dongeng, atau aktivitas keluarga seperti menanam pohon bersama.
Pada akhirnya, langkah kecil yang dilakukan hari ini akan berdampak besar di masa depan anak-anak. Ketika anak-anak tumbuh dengan kebiasaan menjaga lingkungan, maka generasi mendatang akan lebih siap menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan pencemaran.
Baca Juga: Peran Perempuan dalam Upaya Pilah Sampah, Pilar Perubahan Lingkungan
(*)
Putri Renata