Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Cara Dwayne Johnson 'The Rock' agar Anak Perempuan Tidak Merasa Fatherless

Arintha Widya - Jumat, 8 Agustus 2025
Dwayne Johnson rela lakukan ini agar anak perempuannya tidak merasa fatherless
Dwayne Johnson rela lakukan ini agar anak perempuannya tidak merasa fatherless THR

Parapuan.co - Bagi banyak anak perempuan, sosok ayah bukan sekadar pencari nafkah. Ia adalah figur yang memberi rasa aman, cinta, dan kepercayaan diri sejak kecil. Sayangnya, beberapa waktu lalu fenomena fatherless di Indonesia menjadi sorotan karena berbagai faktor.

Di banyak keluarga, anak tumbuh tanpa kehadiran atau keterlibatan aktif dari ayah—bukan hanya karena perceraian atau jarak, tetapi juga karena sang ayah terlalu sibuk, kaku, atau jarang terlibat dalam kehidupan sehari-hari.

Dwayne “The Rock” Johnson, aktor dan mantan pegulat profesional, punya cara unik tapi efektif untuk memastikan anak-anak perempuannya, Jasmine (9) dan Tiana (6), tidak pernah merasa kehilangan sosok ayah.

Di tengah jadwalnya yang padat, Johnson memilih terlibat penuh—bahkan dalam momen-momen kecil yang sering dianggap sepele oleh sebagian orang. Berikut beberapa tips yang bisa diambil dari gaya parenting The Rock, supaya anak perempuan tumbuh dengan hubungan yang kuat bersama ayahnya seperti dirangkum The Bump!

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dwayne Johnson (@therock)

1. Jangan Takut Jadi 'Mainan' Mereka

Dalam salah satu videonya, Dwayne Johnson duduk tenang saat kedua putrinya menempelkan glitter, blush on, lip gloss, hingga tato emas di wajah dan kepalanya. Ia bahkan bercanda bahwa kepalanya yang besar memberi “banyak kanvas” untuk eksperimen seni anak-anaknya.

Pesannya jelas: anak-anak hanya kecil sekali dalam hidup. Saat mereka ingin mengajak bermain atau bereksperimen, biarkan saja. Momen ini tidak akan terulang, dan keberanian untuk ikut “gila-gilaan” bersama mereka justru akan mempererat ikatan emosional.

2. Hadir Secara Fisik dan Emosional, Meski Sibuk

The Rock sering terbang semalaman hanya untuk tiba di rumah tepat saat sarapan. Bahkan dalam kondisi lelah bekerja, ia tetap ikut bermain, menggendong, atau melakukan “daddy curls” dengan anaknya.

Baca Juga: Peran Ayah dalam Mendidik Anak Remaja Perempuan Menurut Ariel NOAH

Kehadiran fisik memang penting, tapi kehadiran emosional jauh lebih berharga. Tidak cukup hanya pulang membawa uang—anak butuh ayah yang hadir, mendengarkan, dan terlibat.

3. Rayakan Momen Sederhana

Dari pesta teh bersama boneka kelinci, mengenakan tutu, sampai bermain “Daddy Close Your Eyes” yang berakhir dengan wajah penuh selai kacang—The Rock membuktikan bahwa kebahagiaan anak tidak selalu datang dari hadiah mahal atau liburan mewah.

Momen sederhana ini memberi rasa bahwa ayahnya peduli, mau meluangkan waktu, dan memprioritaskan mereka di atas kesibukan lain.

4. Jadilah Lembut Tanpa Kehilangan Wibawa

Johnson sering disebut sebagai “pria terkuat di ruangan yang jadi ayah paling lembut di rumah”. Anak perempuan belajar banyak dari ayah yang mampu menunjukkan sisi lembut tanpa kehilangan ketegasan. Ini memberi contoh bahwa kekuatan bukan hanya soal otot, tapi juga soal hati.

5. Sadari Bahwa Waktu Tidak Bisa Diulang

Dalam salah satu unggahannya, Dwayne Johnson menulis, “Akan ada masa ketika hal-hal seperti ini tidak lagi penting bagi mereka, jadi selama masih mau, aku ikut saja.”

Banyak ayah menunda kebersamaan dengan anak karena alasan pekerjaan atau lelah, tanpa sadar bahwa anak akan tumbuh dan momen bermain itu akan hilang selamanya. Memahami hal ini membuat kita lebih menghargai waktu yang ada sekarang.

Kesimpulannya, mencegah anak perempuan tumbuh fatherless bukan hanya soal hadir di rumah, tapi hadir sepenuhnya di hidup mereka. Seperti yang dicontohkan Dwayne Johnson, ikut bermain, menerima “makeover” aneh, atau minum teh di meja mungil bukan sekadar hiburan—itu adalah investasi cinta yang efeknya bisa bertahan seumur hidup.

Baca Juga: 5 Hal Ini Bisa Memicu Konflik Antara Ayah dan Anak Perempuan Dewasa

(*)

Sumber: the bump
Penulis:
Editor: Arintha Widya

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.