Cara Mengatasi Post Vacation Blues agar Pulang Liburan Membawa Ketenangan

Arintha Widya - Jumat, 8 Agustus 2025
Mengatasi post vacation blues
Mengatasi post vacation blues Qwasyx

Parapuan.co - Liburan biasanya identik dengan perasaan segar, rileks, dan siap kembali menghadapi rutinitas. Namun, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Adakalanya, setelah koper dibongkar dan kembali ke keseharian, justru muncul rasa lelah, kewalahan, dan keinginan untuk segera liburan lagi.

Fenomena ini dikenal sebagai post-vacation blues, dan ternyata cukup umum dialami banyak orang. Psikoterapis Kara Lissy menjelaskan bahwa adaptasi kembali ke kehidupan sehari-hari memang bisa menantang.

"Meskipun selama liburan merasa santai dan bebas stres, isyarat visual dan audio dari kebiasaan sehari-hari dapat secara bawah sadar mengingatkan pada tingkat stres sebelum berangkat," ujarnya melansir Real Simple.

Sementara itu, terapis Tiffany Green menyoroti bahwa kondisi ini sering berakar pada konflik psikologis yang lebih dalam. "Post-vacation blues bisa muncul dari disonansi kognitif," katanya.

"Di satu sisi memahami pentingnya kembali bekerja dan menjalani rutinitas, namun di sisi lain merindukan istirahat, spontanitas, dan kebahagiaan yang dirasakan saat liburan. Tarik-ulur batin ini dapat membuat seseorang merasa terjebak secara emosional," jelasnya lagi.

Kabar baiknya, perasaan murung setelah liburan bukanlah tanda ada yang salah, dan tidak berarti liburan kurang menyegarkan. Perbedaan ritme antara liburan dan rutinitas memang terasa mencolok, namun ada langkah-langkah sederhana yang bisa membantu melewati masa transisi ini dengan lebih mulus.

1. Sisihkan "Hari Penyangga"

Menurut Green, "Salah satu cara untuk mempermudah transisi adalah memberi jeda satu atau dua hari di rumah setelah liburan untuk bersantai dan menata kembali diri."

Waktu ekstra ini bisa dimanfaatkan untuk beres-beres, mencuci pakaian, atau sekadar tidur lebih lama, sehingga tubuh dan pikiran tidak kaget saat kembali bekerja.

Baca Juga: Post Vacation Blues Libur Lebaran Bisa Berdampak Pada Produktivitas Perempuan Karier

2. Bawa Pulang "Potongan" Liburan

Green merekomendasikan membawa pulang kenang-kenangan kecil dari liburan. "Letakkan foto di meja kerja atau bawa suvenir kecil sebagai pengingat momen rileks dan inspiratif," sarannya.

Lissy menambahkan, suasana liburan bisa dihadirkan kembali di rumah, misalnya dengan memasak resep hidangan yang pernah dicicipi selama perjalanan.

3. Eksplorasi Hal Baru di Kota Sendiri

Rasa rindu pada petualangan bisa diobati tanpa harus bepergian jauh. Cobalah mengunjungi kafe yang belum pernah didatangi, menjelajahi lingkungan baru, atau mengganti rute berjalan kaki. "Manusia merindukan hal baru, tapi tidak selalu perlu naik pesawat untuk mendapatkannya," kata Lissy. 

4. Tetapkan Tujuan Kecil

Lissy menyarankan agar tidak langsung menumpuk pekerjaan. Langkah kecil ini membantu tubuh dan pikiran menyesuaikan diri tanpa stres berlebihan. "Fokuslah pada satu atau dua tujuan yang bisa dicapai, seperti tidur tepat waktu atau mencuci satu keranjang pakaian," terangnya. 

5. Perhatikan Kondisi Emosional

Jika rasa murung tidak hilang dalam beberapa hari, atau kembali dari liburan justru masih lelah, Green mengingatkan untuk waspada. Dalam kondisi ini, mencari dukungan tambahan dan mengevaluasi beban kerja mungkin diperlukan. "Bisa jadi itu tanda burnout atau gejala depresi," katanya. 

Baca Juga: Post Vacation Blues Usai Libur Lebaran yang Rentan Dialami Perempuan

6. Rencanakan Liburan Berikutnya

Baik perjalanan besar maupun akhir pekan singkat, menjadwalkan waktu istirahat sebelum benar-benar kelelahan bisa menjadi bentuk perawatan diri. "Memiliki sesuatu yang dinantikan menciptakan rasa antisipasi, yang dapat meningkatkan motivasi dan memperbaiki pandangan hidup," tutur Green.

Lissy sependapat, menegaskan bahwa "waktu terbaik merencanakan liburan adalah saat masih tenang, seimbang, dan rileks—bukan ketika sudah berada di titik lelah dan jenuh."

Dengan langkah-langkah ini, transisi dari suasana liburan ke rutinitas tidak perlu terasa seperti benturan keras. Sedikit penyesuaian dapat membuat energi positif liburan tetap menyertai hari-hari berikutnya, meski tiket perjalanan sudah lama hangus.

(*)

Sumber: Real Simple
Penulis:
Editor: Arintha Widya