3. Oversized Bag: Bye, Mini Purse!
Setelah lelah dengan tas mikro yang bahkan tak muat ponsel, fashionista kini menyambut kembalinya tas jumbo. Gaya ini dipopulerkan lagi oleh nuansa boho dan indie sleaze yang mulai naik daun.
Tips styling: Pilih tas seperti The Row’s Margaux Tote atau Celine’s Luggage Bag, atau yang berukuran serupa dengan harga lebih terjangkau. Selain gaya, kamu juga dapat fungsi—muat laptop, botol minum, hingga “beban hidup” seminggu.
4. Statement Necklace: Bukan Lagi Bubble Gemerlap
Dulu, kalung statement berarti kalung besar penuh warna dipadukan dengan kemeja chambray. Tapi di 2025, pendekatannya jauh lebih elegan. Desain lebih minimalis, bentuk lebih artistik, dan material lebih refined.
Tips styling: Kenakan liontin bold di atas kaus putih dan rok midi. Hasilnya, gaya “quiet luxury” yang classy, jauh dari kesan Tumblr-core tahun 2012.
5. Layered Basics: Praktis, Tapi Tetap Modis
Layering ala 2010-an dulu identik dengan tank top di balik T-shirt atau kemeja berlapis-lapis. Di versi terbaru, konsepnya lebih nyaman dan tidak kaku. Beberapa brand bahkan sudah menjual pakaian yang langsung pre-layered.
Tips styling: Mainkan layering dengan kaus lengan panjang di bawah kaus lengan pendek, atau tank top di atas tee. Fokusnya bukan pada “rapi sempurna” tapi keseimbangan bentuk dan warna.
Baca Juga: Merchandise Jadi Tren Fashion Baru, Dari Identitas Diri hingga Simbol Komunitas
Gaya 2010-an Kini Lebih Matang dan Adaptif
Menurut Tinsley Crisp, kebangkitan tren 2010-an bukan tentang mengulang masa lalu, tapi mengadaptasi elemen nostalgia ke dalam dunia fashion yang terus bergerak maju. "Bagi banyak orang dewasa yang pernah mengalami masa itu, ini bukan sekadar gaya—ini adalah memori yang dimodernisasi," jelasnya.
Jadi, jika kamu masih menyimpan skinny jeans atau tas besar dari zaman kuliah, mungkin ini saat yang tepat untuk mengeluarkannya lagi. Dengan sedikit sentuhan modern, kamu bukan hanya tampil stylish, tapi juga merayakan fase hidup yang penuh cerita.
(*)